By: agussyafii
Pada suatu hari raja Persia melewati seorang tua yang sedang menanam pohon buah Zaitun, kemudian raja Kisra berhenti sebentar sambil berfikir tentang harapan yang berada di pikiran orang tua itu, sedangkan orang tua itu boleh jadi tidak lagi hidup ketika saatnya memakan buah dari pohon yang ia tanam tersebut karena umurnya yang sudah sangat tua tersebut.
kemudian raja Kisra berkata: "Wahai Orang tua bukan waktunya lagi engkau menanam pohon Zaitun ini, karena pohon ini lambat pertumbuhan dan berbuahnya sedangkan kau orang tua yang sangat renta sekali."
orang tua itu berkata : "wahai raja Kisra, orang-orang dahulu juga telah menanam apa yang kita makan hari ini, maka sudah sepantasnya kita menanam supaya anak cucu kita nanti bisa makan apa yang kita tanam sekarang."
Lantas Raja Kisra berkata "Anda sungguh luar biasa mulia." seperti biasanya apabila raja berkata seperti itu kepada seseorang, maka kepada orang itu diberi hadiah sesuai dengan ukuran yang sepantasnya, maka raja membayar untuk harga buah tersebut kepada orang tua itu.
maka orang tua itu berkata lagi "wahai raja, bagaimana pendapatmu tentang apa yang aku tanam, alangkah cepat berbuahnya."
raja Kisra itu berkata, "luar biasa" untuk yang kedua kalinya, kemudian orang tua itu diberikan hadiah lagi yang lain. orang tua itu berkata lagi. "wahai raja, setiap pohon yang berbuah sekali dalam satu tahun, sedangkan pohonku ini berbuah dalam sebentar saja dua kali."
maka raja berkata untuk kali ketiga "luar biasa", kemudian raja berjalan dan berkata kepada para sahabatnya "Ayo pergi, jika kita terus-terusan berhenti di kebun orang tua ini, maka tidak akan cukup apa yang ada di perbendaharaan kita untuk memberi hadiah kepadanya".
Cerita diatas adalah contoh bahwa Setiap kebaikan yang kita lakukan selalu membawa manfaat bagi yang mengerjakan kebaikan itu sendiri sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada setiap bulir: seratus biji, Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia)-Nya) lagi Maha mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 261).
Wassalam,
agussyafii
--
Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye program Kegiatan 'Salam Amalia' (SALMA) Hari Ahad, Tanggal 9 Mei 2010 Di Rumah Amalia. Silahkan kirimkan dukungan dan partisipasi anda di http://www.facebook.com/ag
Tidak ada komentar:
Posting Komentar