Rabu, 24 Maret 2010

HANYA UTK SEORANG PRIA



Pada jaman dahulu seorang raja Persia (Iran Sekarang) yakni Cyrus, bertekad untuk menguasai seluruh tanah Persia. Di wilayah selatan masih ada kepala suku yang bernama Cagular yang tidak mau tunduk. Terus menerus dia menentang sang raja. Hingga akhirnya Cyrus sedemikian berangnya sehingga mengirimkan balatentara luar biasa banyak untuk menangkap Cagular. Setelah Cagular dan keluarganya tertangkap, dia dihadapkan kepada sang raja untuk dihukum.

Pada sidang pengadilan, Cagular dan istrinya dihadapkan di depan raja Cyrus yang duduk di depan singgasana yang megah. Oleh karena terkesan kepada keberanian Cagular yang berani menentangnya, sang raja tidak langsung mengadilinya. Sang raja bertanya, “Apa yang kamu lakukan jika aku menyelamatkan hidupmu?”

“Yang Mulia” jawab Cagular, “Apabila hidup hamba diselamatkan oleh Yang Mulia. Maka hamba akan pulang dan tunduk patuh pada Yang Mulia seumur hidup hamba.”

Sang Raja kembali bertanya, “Lantas, apa yang akan kamu lakukan jika aku menyelamatkan hidup istrimu?”

“Jika demikian Yang Mulia,” jawab Cagular, “Hamba akan bersedia mati untuk Paduka Yang Mulia.”

Terkesan dengan jawaban Cagular, sang Raja pun membebaskannya. Dia bahkan diberi jabatan sebagai gubernur di salah satu wilayah kerajaannya di bagian selatan.

Pada perjalanan pulang, Cagular dengan antusias berkata pada istrinya, “Istriku, tidakkah kamu lihat gerbang istananya, singgasananya, dinding pengadilannya, semuanya terbuat dari emas. Emas. Emas. Alangkah luar biasanya Raja itu.”

Istri Cagular hanya terpaku mendengar perkataan Cagular. “Aku benar-benar tidak memperhatikan semua itu,” tukasnya.

“Lalu apa yang kamu perhatikan?” tanya Cagular keheranan.

Istri Cagular menatap mata suaminya dalam-dalam. Lalu dia berkata dengan tulusnya, “Aku hanya melihat wajah seorang pria, hanya seorang pria, yang mengatakan bahwa ia bersedia mati untukku.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar