Ketika saya mengajarkan
saudara saya yang usianya
masih balita merakit sebuah
pesawat kecil banyak sekali
pertanyaan yang dia lontarkan
kepada saya salah satunya
yaitu “kaka pesawat apa yang
paling hebat dan paling
bagus ?”.
Saya pun berfikir pesawat jenis
apa yang paling hebat,
terbayang berbagai jenis
pesawat di kepala saya, dan
dalam hati saya berkata “saya
pun harus memiliki alasannya
kenapa disebut hebat, karena
pasti adik kecil ini bertanya
alasannya ” lalu saya menjawab
“pesawat boeing 747” dan
ternyata benar, dia bertanya
alasannya “kenapa?” saya
jelaskan bahwa pesawat
tersebut memiliki kecepatan
yang sangat cepat dan
memiliki ruang yang sangat
besar, hingga muat ditumpangi
oleh banyak orang. Lalu adik
kecil itupun dengan cepat
membalas ucapan saya dan
berkata “kalau begitu bumi lah
pesawat yang paling hebat!!!” .
Beruntunglah adik kecil itu
tidak bertanya seberapa
tangguh bumi itu ….. karena
akan sulit menjelaskannya,
betul?Namun benar “seberapa
tangguh bumi yang anda
pijak ?” apa jawaban anda?
Tentu anda akan menjawab
“ sangat tangguh” mengapa
demikian?apakah anda dapat
menjelaskan alasannya?
Bumi, tempat hidup manusia
ini, merupakan sebuah pesawat
ruang angkasa yang sangat
besar dan canggih. Bayangkan,
dengan penumpang berjumlah
sekitar 6 miliar manusia, bumi
yang kita pijak ini beegerak
dengan kecepatan yang
sungguh sangat dahsyat yaitu
lebih dari 100.000 km/jam.
Kalau anda naik bus yang
melaju di jalan tol dengan
penumpang sekitar 50 orang,
kecepatannya tidak akan
melebihi dari 200 km/jam.
Kalau anda naik pesawat
boeing 747 yang merupakan
pesawat penumpang tersbesar
saat ini, kecepatannya hanya
berkisar antara 900-1.000 km/
jam dan penumpangnya pun
tak lebih dari 600 orang.
Pesawat tercepat yang dibuat
manusia, yaitu pesawat ulang
alik, ternyata juga masih
terlalu jauh untuk bisa
menyamai kecepatan bumi.
Kecepatan pesawat ulang alik
hanya sekitar 20.000 km/jam.
Kecepatan dan kapasitas, baru
sebagian kecil dari
kecanggihan yang dimiliki
bumi, karena tentu masih
sanga banyak lagi yang
lainnya, yang bahkan mungkin
tak terhingga. Agus mustofa
dalam bukunya Ternyata
akhirat tidak kekal
menyatakan bahwa dengan
kemiringan 23,5 derajat, bumi
berputar pada porosnya seperti
sebuah gangsing.
Dengan perputaran ini
memungkinkan terjadinya
siang dan malam, dan belahan
Kutub Utara serta Selatan
berkesempatan mendapatkan
sinar matahari. Selain itu, bumi
kita ini juga dilengkapi dengan
pasak-pasak berupa gunung
yang tidak menjadikannya
tidak bergoncang. Fungsinya
kurang lebih seperti fungsi
timah pada velg mobil yang
memberikan keseimbangan
pada perputaran roda.
Bumi juga memiliki mekanisme
sirkulasi air yang sangat
mengagumkan. Bayangkan
saja, berjuta-juta ton air
terkandung dalam awan yang
terbang di atas kepala kita. Air
itu lantas menyirami bumi yang
kering melalui proses hujan.
Dan airpun terus berputar
melakukan siklusnya di bumi
dengan tiada henti sebagai
salah satu peran dalam drama
kolosal jagat raya ini.
Untuk melindungi diri dari
serangan benda-benda luar
angkasa, bumi pun dilengkapi
dengan tameng berupa
atmosfer yang terdiri atas
tujuh lapis. Sebagaimana kita
ketahui, di luar angkasa sana
banyak sekali batu-batuan
yang berseliweran.
Atmosferlah yang
menghancurkan bebatuan yang
menyerang bumi. Atmosfer
yang juga berputar sangat
cepat karena perputaran bumi,
menjadikan setiap benda langit
yang relative kecil yang
menuju bumi hancur lebur
karena gesekan yang terjadi.
Sungguh, semua mekanisme
yang ada itu tentu bukanlah
merupakan suatu kebetulan.
Semuanya tidak terjadi dan
berjalan dengan sendirinya.
Semua mekanisme itu ada yang
merencanakan, menciptakan,
mengatur dan
menjalankannya. Dialah Allah,
Rabb semesta alam.
يِذَّلا َلَعَج ُمُكَل َضْرألا
اًشاَرِف َءاَمَّسلاَو ًءاَنِب
َلَزْنَأَو َنِم ِءاَمَّسلا ًءاَم
َجَرْخَأَف ِهِب َنِم ِتاَرَمَّثلا
اًقْزِر ْمُكَل الَف اوُلَعْجَت
ِهَّلِل اًداَدْنَأ ْمُتْنَأَو
َنوُمَلْعَت
“Dialah yang menjadikan bumi
sebagai hamparan bagimu dan
langit sebagai atap, dan Dia
menurunkan air (hujan) dari
langit, lalu Dia menghasilkan
dengan hujan itu segala buah-
buahan sebagai rezki untukmu;
karena itu janganlah kamu
mengadakan sekutu-sekutu
bagi Allah, padahal kamu
mengetahui. ” (Q.S Al Baqarah
[2]: 22)
Allahu Akbar…. Sungguh Allah
Maha Besar yang telah
menciptakan langit dan bumi
beserta isinya, keharmonisan
struktur alam jagat raya ini
sekiranya cukup untuk
menambah rasa Iman kita
kepada Allah SWT . Semoga
kita termasuk orang-orang
yang pandai bersyukur. Amin.
Wallahu’alam bishawab. (Irma
Fatmawati - Homepi)
Author : PercikanIman.ORG
Shared By Catatan Catatan
Islami Pages
Tidak ada komentar:
Posting Komentar