***Edan, Ular Piton Ini Menelan Pelajar SMP***
Jumat, 2 April 2010 | 01:06 WIB
MEDAN, KOMPAS.com
Siapa yang tak merasa takut dan trauma ketika mendengar seekor ular besar tiba-tiba saja memangsa M Zakaria (13), pelajar SMP PGRI Tembung yang sedang mandi dengan lima rekannya di Sungai Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Peristiwa ular besar atau yang biasa disebut dengan istilah Anaconda itu benar-benar mengejutkan warga Tembung dan warga Sumut pada umumnya karena kejadian yang luar biasa ini.
Kejadian ini merupakan kejadian langka dan sangat jarang terjadi. Darmin Nasution (60), seorang warga yang hampir 50 tahun tinggal di Tembung, mengaku baru kali ini mengetahui seekor ular piton sepanjang 7 meter memangsa M Zakaria, pelajar SMP PGRI di daerah itu.
"Kejadian yang aneh bin ajaib ini merupakan peristiwa yang cukup langka dan jarang terjadi sepanjang hidup saya yang tinggal tidak berapa jauh dari Sungai Tembung tersebut," kata Darmin.
Darmin mengatakan, warga di daerah tersebut dan masyarakat Kota Medan sempat geger karena seekor ular piton sepanjang 7 meter lebih memangsa pelajar SMP yang sedang mandi-mandi dengan lima temannya yang baru pulang sekolah.
Ular piton itu dengan ganas melilit korban yang sedang berusaha melarikan diri dari dalam sungai tersebut.
Ular yang kelaparan itu lalu membanting-banting korban di dalam sungai hingga lemas. Sementara itu, lima rekan korban yang berhasil keluar dari sungai berusaha minta bantuan kepada warga setempat.
Selanjutnya, masyarakat dengan menggunakan bambu runcing menombak bagian kepala dan badan ular itu agar mau melepaskan korban.
Usaha yang dilakukan warga tidak sia-sia, ular tersebut akhirnya melepaskan korban yang sudah dalam keadaan remuk dan tak bernyawa lagi.
Kemudian, ular tersebut menghilang dan menyelam masuk ke terowongan tempat persembunyiannya di Sungai Tembung dan sampai saat ini tidak pernah keluar.
Warga juga tidak tinggal diam, mereka minta bantuan beberapa pawang ular agar bisa menangkap ular yang berada di Sungai Tembung.
Setiap harinya Sungai Tembung dijadikan warga sebagai tempat mandi dan mencuci. "Namun, tak pernah ada warga yang melihat ular atau diganggu binatang lainnya," katanya.
Apalagi, lokasi Sungai Tembung itu hanya berjarak lebih kurang 200 meter dari rumah Darmin. "Kadang-kadang saya juga sering mandi di Sungai Tembung ini, tetapi belum pernah melihat seekor ular pun," katanya.
***Warga Tangkap Ular Python Enam Meter***
MEDAN, KOMPAS.com - Seekor ular phyton memiliki panjang enam meter yang berhasil ditangkap masyarakat dibantu dua orang pawang ular, diduga bukan jenis ular yang telah memangsa Zakaria pelajar SMP PGRI Tembung.
"Ular yang ditangkap itu adalah diduga ular yang lain yang kebetulan sedang berkeliaraan di Sungai Tembung," kata salah seorang warga Bandar Klipa, Muhammad Syafii (57) di Tembung.
Ular phyton yang cukup besar itu berhasil ditangkap pawang yang dibantu masyarakat, di Sungai Tembung. Kemudian, ular tersebut dibawa dengan menggunakan karung dan diamankan ke Polsekta Percut Sei Tuan.
Syafii yang tinggal dekat Sungai Tembung mengatakan, ia mengetahui ular besar yang ditangkap itu bukanlah ular yang mamangsa atau melilit Zakaria.
Karena, ular yang ditangkap itu kulitnya terlihat masih mulus dan tidak ada sedikit luka dibagian badannya.
Sementara, ular yang memangsa korban pelajar SMP itu, kulitnya kelihatan agak hitam, dan bagian badannya ada bekas-bekas luka akibat pukulan dan ditombak warga saat menyelamatkan Zakaria.
Ia mengatakan, mengenai ular yang ditangkap itu, bukan ular yang memangsa Zakaria, juga dibenarkan oleh pawang ular yang turut serta menangkap ular tersebut.
"Ular ini adalah bukan ular yang sedang dicari warga, tetapi ular yang lain," kata Syafii mengutip ucapan pawang ular tersebut.
***Ternyata Ada Banyak Ular Piton Raksasa***
MEDAN, KOMPAS.com — Satu ular piton sepanjang 6 meter berhasil ditangkap warga. Namun, warga meragukan ular tersebut yang menelan Zakaria. Mereka pun minta bantuan pawang.
Menurut pawang ular, di lokasi tempat Zakaria ditelan piton diperkirakan masih ada dua lagi ular ukuran raksasa, termasuk ular yang memangsa pelajar SMP ini.
"Ada dua lubang besar, terowongan pembuangan air limbah yang diduga berasal dari pabrik PT Panca Pinang, yang berada di samping Sungai Tembung itu," kata Syafii.
Tidak berapa jauh dari terowongan itu, tumbuh pohon asam ukuran besar dan diperkirakan berusia puluhan tahun, persis di pinggiran Sungai Tembung.
"Di lokasi Sungai Tembung tempat jatuhnya korban jiwa pelajar SMP itu, sampai saat ini masih terus banyak dipadati warga setempat dan warga yang datang dari Kota Medan," kata Syafii.
***Semua Pawang Ular Turun Gunung***
MEDAN, KOMPAS.com — Kejadian ular piton raksasa yang memangsa pelajar SMP rupanya menarik perhatian para pawang ular dari berbagai daerah.
Sejumlah pawang ular dari Jawa pun turun gunung ikut mencari ular piton raksasa yang memangsa M Zakaria (13), pelajar SMP PGRI Tembung, hingga tewas.
Selain pawang ular dari Jawa, ada juga pawang ular dari Bukittinggi, Sumatera Barat, Deli Serdang, dan sejumlah daerah lainnya di Sumut.
Pawang ular tersebut sengaja turun ke Desa Tembung atau sekitar lebih kurang 15 km arah barat Kota Medan karena hingga saat ini ular itu belum juga ditemukan dan tidak diketahui keberadaaannya.
"Masyarakat akhir-akhir ini semakin cemas dan takut keluar rumah atau mencuci pakaian di Sungai Tembung karena belum ditangkapnya ular yang membunuh pelajar SMP PGRI kelas I itu," kata Mino yang mengaku hampir 40 tahun lamanya tinggal di Daerah Aliran Sungai Tembung.
.*.:。✿*゚゚・ ✿.。.:*.*.:。✿*゚゚・✿.。.:*.*.:。✿*゚゚・ ✿.。.:*
Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua terutama teman2 evi yang ada di medan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar