Rabu, 26 Mei 2010

Pak.. Pak.. Sudah adzan...

Ini sebuah Foto Masjid gaza di tengah2 serangan Amerika

Sungguh menakjubkan mental dan keimanan warga Gaza. Di tengah gemuruh pesawat tempur Israel yang menjatuhkan bom-bom mematikan, warga Gaza tetap melangkahkan kaki ke masjid begitu suara adzan berkumandang.

Pemandangan ini terlihat di kawasan Syaikh Radwan, di barat Gaza. Tatkala suara adzan berkumandang dari masjid Al-Taqwa yang sudah kehilangan menaranya akibat bombardir pasukan Zionis, warga kota itu langsung berkumpul di masjid untuk menunaikan salat berjamaah.

"Begitu mendengar suara adzan, mereka langsung berdatangan ke masjid. Setiap hari, kami salah diantara reruntuhan masjid kami," kata imam Masjid Al-Taqwa.

Lebih dari 50 masjid di Jalur Gaza hancur oleh bom-bom yang dimuntahkan pesawat-pesawat tempur Israel. Serangan terburuk menimpa Masjid Ibrahim Al-Maqadma. Masjid itu itu dibombardir saat warga Gaza menunaikan shalat, yang menyebabkan 16 jamaah syahid dan beberapa jamaah lainnya luka-luka.

Tapi, meski masjid-masjid mereka hancur, warga Gaza tetap berduyun-duyun ke masjid saat mendengar panggilan shalat dan pemandangan seperti ini hampir terlihat di seluruh Gaza.

"Warga Gaza dicekam kesedihan ketika melihat serangan Israel menghancurkan masjid-masjid mereka. Tapi, begitu mendengar suara adzan keesokan harinya, mereka kembali semangat," ujar Awad Al-Sha'er, imam Masjid Khulafa Rashidiin di utara Gaza.

"Apapun yang terjadi, masjid-masjid kami akan tetap penuh. Kami tidak akan pernah membiarkan penjajahan menjadikan masjid-masjid kami kosong," tukas Al-Sha'er.

Warga Gaza berani mengambil resiko terkena bom atau ditembak pasukan Israel setiap kali mereka berangkat ke masjid. "Diam di rumah pun, tidak membuat kami aman. Jika memang sudah saatnya bagi kami untuk mati, maka kami akan mati," ungkap Abu Anas Al-Zahama, salah seorang warga Gaza yang selalu shalat berjamaah di masjid.

Selain menjadi tempat ibadah, masjid-masjid di Gaza juga berfungsi untuk membantu meringankan penderitaan warga Gaza sepanjang agresi biadab Israel ke wilayah itu.

"Sejak perang dimulai, masjid-masjid mengintensifkan bantuan untuk warga. Bukan hanya bantuan makanan, kami juga memberikan pengobatan dan uang," kata Mohammaed Anshour, imam Masjid Al-Bukhari.

Masjid Yarmuk di Gaza City melakukan penggalangan bantuan untuk warga yang rumahnya hancur oleh serangan pasukan Zionis. Dan penggalangan dana itu disambut antusias oelh warga Gaza lainnya. Meski menderita akibat serangan pasukan Zionis, warga Gaza masih bisa memberikan sumbangan untuk menolong saudara-saudaranya yang lain. Satu lagi pemandangan menakjubkan di Gaza.

Ahmad, seorang bocah berusia 8 tahun misalnya, menyumbangkan semua uang yang berada di celengannya. Begitu pula Abu Ammar, seordang pedagang, menyumbangkan selimut dan pakaian untuk warga yang mengungsi di sekolah-sekolah yang dikelola UNRWA.

"Kita harus tetap bersatu dan masjid-masjid kami akan selalu menunjukkan sikap persatuan itu. Semangat semacam ini, membuat kami tidak mudah dikalahkan," kata seorang warga Gaza yang sedang menyumbangkan uangnya ke sebuah masjid. Subhanallah...
Foto dan teks diambil dari Eramuslim.com

Assalamu'alaikum warohmatullahi wa barokatuh

Suatu hari, sepulang dari rapat di DPRD Surakarta, saya dan beberapa rekan pengajian bersama
beberapa pengamen sibuk mencari rumah untuk sekretariat paguyuban pengamen. Kami
berkeliling kota Solo mengendarai mobil butut saya yang sesekali berdecit sebab mesinnya yang
telah tua.
Siang telah lama berlalu dan sore telah menjelang, sementara itu rumah yang akan dijadikan
sekretariat tak kunjung juga di temukan. Tiba-tiba terdengarlah adzan berkumandang.

Allahu Akbar Allaaahu Akbar....
Asyhadu anlaa illaha illallaah....


Saya masih mengendarai mobil dengan tenang ketika salah seorang dari pengamen itu
menyentuh-nyentuh punggung saya.
"Pak... Pak..., sudah adzan. Sebaiknya kita berhenti dulu. . . kita cari masjid. Sebaiknya Bapak shalat dulu, kami... tunggu di mobil."

Sejenak saya tertegun. Mereka mengingatkan saya untuk shalat. Mungkin mereka sendiri masih
berat melakukannya tapi mereka tahu apa arti panggilan shalat dan kewajiban seperti apa yang
harus ditunaikan. Maka, biarkanlah kebaikan perlahan tersemai pada hati-hati manusia yang
rapuh, tanpa harus merasa terpaksa untuk bersujud pada-Nya. Sebab Islam itu mudah, tanpa
harus dimudah-mudahkan.


Dari sebuah cerita dari Fajri Muhammad & Izzatul Jannah

Bagaimana dengan aktivitas fesbuk kita di saat adzan berkumandang...??

Barokaallahu lakum

Wassalamu'alaikum warohmatullahi wa barokatuh

mang djejen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar