Kamis, 06 Mei 2010

TAQWA KEPADA ALLAH SWT YANG MAHA AGUNG

Allah SWT mengetahui apa yang tersirat dalam lubuk hati kita. Apalagi hal-hal yang kita bicarakan. Pendek kata, apa yang kita kerjakan, Allah SWT pasti mengetahuinya. Oleh sebab itu takutlah kita kepada Allah SWT. Jangan sampai Dia melihat kita sedang mengerjakan hal-hal yang tidak diridhoi-Nya.

Jangan sampai kita dimurkai oleh Allah SWT yang telah menjadikan kita, memberi kita rejeki, mengaruniai kita akal, sehingga kita mampu mengatur ikhwal kita sendiri. Bagaimana jika ayah kita tahu, bahwa kita telah mengerjakan apa yang dilarangnya. Tentu kita takut dimarahi, bukan? Demikian pulalah hendaknya sikap kita terhadap Allah SWT. Sebab Allah SWT maha tahu segala perbuatan kita kerjakan. Karena itu, hendaklah kita jangan sekali-kali mengabaikan perintah-perintah-Nya.

Rosulullah SAW telah bersabda:
“Sesungguhnya Allah memberikan kesempatan waktu kepada orang zalim. Tetapi bila ia sudah bertindak, ia tidak akan luput”

Dalam berbakti dan taat kepada Allah SWT, kita akan merasakan kelezatannya, tetapi kebanyakan orang tidak akan dapat merasakan hal itu, sekiranya mereka belum mencobanya. Cobalah mengabdi kepada Allah SWT beberapa hari, niscaya kita akan dapat merasakan kelezatannya dan akan membuktikan kebenaran nasehat orang tua.

Mungkin kita pada mulanya merasa berat dalam melaksanakan bakti kepada Allah SWT. Akan tetapi jika kita sabar dan terus kita kerjakan, meskipun terasa berat, akhirnya jadi biasa juga. Dan jika sudah terbiasa, niscaya yang berat akan menjadi ringan. Di sinilah kita akan mendapatkan kelezatan dan kemanisan (halawah) yang luar biasa.

Coba kita perhatikan di waktu sekolah, kita belajar membaca, menulis, dan menghafalkan ayat-ayat Al-Qur’an. Bukankah kita merasa terkurung dan terkekang dalam kelas? Bukankah kita ingin bebas bermain? Akan tetapi sekarang, setelah kita tahu apa maksudnya sabar dalam belajar, dan mengerti pula guru kita sungguh mengharapkan kita agar menjadi orang yang bahagia dan beruntung.

Perhatikanlah nasihat orang tua. Hendaklah kita sabar dalam rangka berbakti kepada Allah SWT, sebagaimana kita dapat bersabar dalam belajar. Kelak kita akan mengerti apa gunanya nasihat orang tua kita. Juga akan kita rasakan buahnya nanti. Apabila kita telah diberi petunjuk dan pertolongan oleh Allah SWT, setelah kita benar-benar dapat merealisasikannya nasehat orang tua kita.

Jangan kita mengira, bahwa berbakti kepada Allah SWT hanya dengan sholat dan berpuasa saja. Akan tetapi mencakup segala hal. Karena itu, mari kita bertaqwa kepada Allah SWT dengan sebenar-benar taqwa. Jangan hanya basa basi saja. Baik dalam beribadah menyembah-Nya (Hablun minallah) maupun dalam bergaul dengan sesame manusia (hablun minannas). Bertaqwalah kepada Allah SWT dengan berbakti kepada Negara, jangan berkianat dan jangan membiarkan tanah air kita terjajah. Bertaqwalah kepada Allah SWT dengan memelihara dirimu sendiri. Jangan diabaikan nasihat orang tua dan janganlah kita berbudi rendah.

Rosulullah SAW telah bersabda :
“Bertaqwalah kepada Allah di mana saja kamu berada. Hapuslah perbuatan jelekmu dengan perbuatan baikmu. Dan dan pergaulillah sesamamu dengan budi pekerti yang bagus”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar