Rabu, 12 Mei 2010

Teladan Istri Yang Berusaha Memahami Suami (Kisah Inspirasi bagi suami & Istri)

Apabila ada kebaikan dalam catatan ini, maka sebaiknya mari kita SEBARKAN untuk dibaca oleh orang yg kita cintai. Klik "Bagikan" yg terletak pada pojok kanan atas Catatan ini.

“Orang yang menyeru (menyuruh/menasehatkan) kepada kebaikan akan memperoleh pahala seperti orang yang mengamalkan seruannya, tanpa mengurangi pahala orang yang mengamalkan sedikitpun. Sebaliknya, orang yang menyeru kejahatan akan mendapatkan dosa seperti orang yang mengamalkannya, tanpa mengurangi dosa orang yang mengamalkannya sedikitpun.” (HR. Muslim)



===========================================================

SELAMAT MEMBACA !!


KISAH TELADAN UNTUK = SUAMI - ISTRI - MERTUA



Seorang istri berupaya memahami suaminya. Ia tahu apa yang disukai suami hingga ia berusaha memenuhinya. Dan ia tahu apa yang dibenci suami hingga ia berupaya untuk menjauhinya, dengan catatan selama tidak dalam perkara maksiat kepada Allah.
Berikut ini dengarkanlah kisah seorang istri yang bijaksana yang berupaya memahami suaminya.

Berkata sang suami kepada temannya:

“Selama dua puluh tahun hidup bersama belum pernah aku melihat dari istriku perkara yang dapat membuatku marah.”


Maka berkata temannya dengan heran: “Bagaimana hal itu bisa terjadi.”

Berkata sang suami: “Pada malam pertama aku masuk menemui istriku, aku mendekat padanya dan aku hendak menggapainya dengan tanganku, maka ia berkata: ‘Jangan tergesa-gesa wahai Abu Umayyah.’

Lalu ia berkata: ‘Segala puji bagi Allah dan shalawat atas Rasulullah… Aku adalah wanita asing, aku tidak tahu tentang akhlakmu, maka terangkanlah kepadaku apa yang engkau sukai niscaya aku akan melakukannya dan apa yang engkau tidak sukai niscaya aku akan meninggalkannya.’ Kemudian ia berkata: ‘Aku ucapkan perkataaan ini dan aku mohon ampun kepada Allah untuk diriku dan dirimu.’”

Berkata sang suami kepada temannya: “Demi Allah, ia mengharuskan aku untuk berkhutbah pada kesempatan tersebut. Maka aku katakan: ‘Segala puji bagi Allah dan aku mengucapkan shalawat dan salam atas Nabi dan keluarganya. Sungguh engkau telah mengucapkan suatu kalimat yang bila engkau tetap berpegang padanya, maka itu adalah kebahagiaan untukmu dan jika engkau tinggalkan (tidak melaksanakannya) jadilah itu sebagai bukti untuk menyalahkanmu. Aku menyukai ini dan itu, dan aku benci ini dan itu. Apa yang engkau lihat dari kebaikan maka sebarkanlah dan apa yang engkau lihat dari kejelekkan tutupilah.’
Istriku berkata: ‘Apakah engkau suka bila aku mengunjungi keluargaku?’
Aku menjawab: ‘Aku tidak suka kerabat istriku bosan terhadapku’ (yakni si suami tidak menginginkan istrinya sering berkunjung).
Ia berkata lagi: ‘Siapa di antara tetanggamu yang engkau suka untuk masuk ke rumahmu maka aku akan izinkan ia masuk? Dan siapa yang engkau tidak sukai maka akupun tidak menyukainya?’
Aku katakan: ‘Bani Fulan yang sebelah situ adalah kaum yang shaleh dan Bani Fulan yang sebelah sana adalah kaum yang jelek.’”

Berkata sang suami kepada temannya: “Lalu aku melewati malam yang paling indah bersamanya. Dan aku hidup bersamanya selama setahun dalam keadaan tidak pernah aku melihat kecuali apa yang aku sukai.

Suatu ketika di permulaan tahun, tatkala aku pulang dari tempat kerjaku, aku dapatkan ibu mertuaku ada di rumahku. Lalu ibu mertuaku berkata kepadaku: ‘Bagaimana pendapatmu tentang istrimu?’”

Aku jawab: “Ia sebaik-baik istri.”

Ibu mertuaku berkata:
“Wahai Abu Umayyah.. Demi Allah, tidak ada yang dimiliki para suami di rumah-rumah mereka yang lebih jelek daripada istri penentang (lancang). Maka didiklah dan perbaikilah akhlaknya sesuai dengan kehendakmu.”


Berkata sang suami:
“Maka ia tinggal bersamaku selama dua puluh tahun, belum pernah aku mengingkari perbuatannya sedikitpun kecuali sekali, itupun karena aku berbuat dhalim padanya.”




Alangkah bahagia kehidupannya…! Demi Allah, aku (penulis kisah, red) tidak tahu apakah kekagumanku tertuju pada istri tersebut dan kecerdasan yang dimilikinya? Ataukah tertuju pada sang ibu dan pendidikan yang diberikan untuk putrinya? Ataukah terhadap sang suami dan hikmah yang dimilikinya? Itu adalah keutamaan Allah yang diberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki.

(Dikutip sebagian dari buku berjudul “Rumah Tangga Tanpa Problema; bab Sepuluh Wasiat untuk Istri yang Mendambakan Keluarga Bahagia tanpa Problema”, karya Mazin bin Abdul Karim Al Farihhal. 59-82. Penerjemah: Ummu Ishâq Zulfâ bintu Husein. Editor: Abû ‘Umar ‘Ubadah. Penerbit: Pustaka Al-Haura’, cet. ke-2, Jumadits Tsani 1424H, dicopy darihttp://akhwat.web.id) Kisah dari Al Masyakil Az Zaujiyyah wa Hululuha fi Dlaw`il Kitab wa Sunnah wal Ma’ariful Haditsiyah oleh Muhammad Utsman Al Khasyat, hal. 28-29

SILAHKAN DI-SHARE / BAGIKAN agar dapat dibaca oleh orang2 yg kta cintai.

BACA JUGA CATATAN ANE YG LAIN





Sudahkah anda membaca artikel ini ?

“Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.”( HR Muslim)


Iqro' . . . Bacalah . . .

* BEGINIKAH AKHLAK KITA? (Inilah Akhlak yg bisa mengubah musuh menjadi kawan)
* MOST READ (paling banyak dibaca) ==> " Di Balik Fenomena FacebooK " (Rugi Kalau tidak dibaca)
* Benar, Saya Memang Setan!
* Shalat Itu Bikin Otak Kita Sehat (ILMIAH) <-- Keajaiban Sholat
* Cerita menarik neh... Khalid Al-Miski
* 10 orang yang DIJAMIN MASUK SURGA
* Jenggot Yes Isbal No !!! (Sudahkah Anda benar2 mengikuti Sunnah Rasulullah saw?...)
* Mana satu yang kupilih?
* Orang buta saja apabila mendengar Adzan,....
* Kisah Tsabit Bin Ibrahim
* Bahaya Imunisasi
* Cerita Kisah Nyata _ Teladan : Sebelum Meninggal Dia Mengatakan, “Aku Mencium Bau Surga!”
* Wahai Hati yg sedang GELISAH_GUNDAH GULANA ......... harus Baca ini!!!
* Cobaan membuat kita MENJADI LEBIH KUAT
* Kisah Nyata Seorang Model Barat, Sara Bokker "Menemukan Kedamaian Islam di Balik Jilbab"
* Cerita Masyhur Layla dan Majnun (apakah anda sudah baca versi ini?)
* Pesan Buat Sang Ratu . . .Pesan untuk semua saudariku . . .Dengarkanlah ! ! !
* ALLAHU AKBAR!!! Lihatlah Pertolongan Allah di Tanah Gaza . . .
* Tentang Indonesiaku...
* Mengenal Sahabat ---> Usamah bin Zaid, Idola Pemuda Islam


Apabila ada kebaikan dalam catatan ini, maka sebaiknya mari kita SEBARKAN untuk dibaca oleh orang yg kita cintai. Klik "Bagikan" yg terletak pada pojok kanan atas Catatan ini.

“Orang yang menyeru (menyuruh/menasehatkan) kepada kebaikan akan memperoleh pahala seperti orang yang mengamalkan seruannya, tanpa mengurangi pahala orang yang mengamalkan sedikitpun. Sebaliknya, orang yang menyeru kejahatan akan mendapatkan dosa seperti orang yang mengamalkannya, tanpa mengurangi dosa orang yang mengamalkannya sedikitpun.” (HR. Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar