By: Andi.
Pada suatu hari sekitar jam lima sore, tiba-tiba di Rumah saya kedatangan seorang perempuan setengah tua . Penampilannya modis dan trendy tetapi cukup berpendidikan dilihat dari cara bicaranya. Mendengar penuturannya dengan suara terbata-bata dan berlinangan air mata bahkan hampir saja putus asa karena merasa sudah tidak sanggup menghadapi hidup ini. Sampai membiarkannya menumpahkan isi hatinya. Dalam penuturannya berkisah tentang bahtera rumah tangga diterjang ombak kehidupan membuat hatinya tergores perih, membuatnya terluka.
Diawal pernikahannya, dirinya dan suaminya menikmati indahnya pernikahan. Selama 15 tahun pernikahannya sangatlah manis dan penuh kebahagiaan sampai kemudian dirinya mengetahui bahwa suami yang dicintainya terseret 'affair' dengan teman dahalunya. Suatu ketika dirinya dan suami sedang perang dingin akibat akumulasi masalah yang berlarut-larut. Disaat itu suaminya ternyata mendapat perhatian dan teman curhat. Teman perempuannya itu seolah menjadi 'penyelamat' bagi suaminya. Menjadi pendengar yang baik dan penuh perhatian sampai terjadi hati suaminya bergetar dan lama kelamaan makin berkembang dan tidak lagi mengeremnya.
Sampai kemudian gosip perselingkuhan itu menjadi perbincangan seluruh tetangga-Nya dan dirinya adalah orang yang terakhir mendengar gosip perselingkuhan yang dilakukan Suaminya . Dunia terasa seperti kiamat. Rumah tangganya goyah dan tidak sanggup lagi bagaimana cara mengatasinya. Air matanya mengalir tak kuasa dibendungnya. Ibu saya menyediakan teh hangat dan kue kering. Mempersilahkan untuk menikmatinya. Ia menganggukkan kepala sambil meminum secangkir teh hangat.
Saya bertanya padanya, Apakah ibu sering membaca Al-Qur"an? Ia mengatakan tidak begitu sering saya membaca al-Quran. Kemudian saya bertanya kembali, 'Apakah Ibu pernah menjalan sholat Malam?' Ia menjawab hampir tidak pernah sama sekali. 'Jangankan sholat Malam mas , sholat lima waktu aja saya jarang melaksanakan.' ucapnya Dengan berlinangan air mata .
Mendengar penuturan itu saya sampaikan kepadanya, Ibu sebenarnya Allah sayang kepada Ibu shopie " rumah tangga ibu dengan diterjang ombak. Allah menginginkan agar Ibu mendekatkan diri padaNya. Ketika ibu dipanggil oleh Allah Ibu sibuk dengan kegiatan sendiri sampai kemudian ombak itu datang menterjang rumah tangga ibu. Saya yakin ibu mampu mengatasi masalah ini. Bangunlah rumah tangga dengan pondasi ketaqwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Insya Allah, Rumah tangga masih bisa diselamatkan. Suami masih bisa kembali kepada keluarga. Ajak suami untuk beribadah kepada Allah agar keluarga senantiasa mendapatkan keberkahan.'
Sebulan kemudian Ibu dan suaminya datang ke Rumah dan betemu dengan ayah dan Ibu saya , dengan wajah tersenyum. Kebahagiaan karena telah melewati terjangan ombak pada keluarganya dan yang paling utama adalah telah menyadarkan betapa pentingnya pondasi ketaqwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala bagi keluarganya. 'Alhamdulillah, saya dan suami sudah berkumpul kembali. Kami sama-sama instropeksi diri kekurangan-kekurangan kami selama ini jauh dari Allah. Masalah ini kami semakin meningkat ketaqwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan yang paling penting sholat lima waktu tidak pernah terlewatkan bagi kami berdua.' tuturnya. Subhanallah..
---
'Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rizki yang tidak disangka-sangkanya.' (QS. ath-Thalaq: 2-3).
Wassalam,
Kembang Anggrek .....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar