Jumat, 25 Juni 2010

USIA YANG TEPAT UNTUK MENIKAH KAPAN YA?

Banyak sekali, entah itu anggapan ataupun pertanyaan, di masyarakat mengenai hal yg 1 ini. Sebenarnya sejak usia berapa seseorang ‘boleh’ atau ‘harus’ menikah?

Rata-rata jawaban yg diberikan adalah “Jika saya sudah siap, saya akan segera menikah.” Namun muncul lagi pertanyaan, kapan siap untuk menikah? Karena siap atau tidak siap ini sifatnya sangatlah relatif.

Terkadang kita melihat seseorang sudah memiliki materi yg berlimpah, jabatan yg cukup, usia pun sudah bisa dikatakan tidak muda lagi. Namun, ternyata ybs masih sendiri (belum menikah). Ketika ditanya, kapan menikah, jawabannya seperti yg saya tulis di atas,”BELUM SIAP”. Padahal ybs sudah mempunyai teman dekat lawan jenis yg barangkali sudah ingin melangkah ke tahap yg lebih serius (menikah).

Akan tetapi, terkadang kita lihat seseorang yg masih kuliah (teman kuliah?) melangsungkan pernikahan. Padahal jika ditilik, ybs menyediakan buku dan Al Qur’an serta alat sholat untuk mas kawinnya. Tidak ada cincin emas ataupun mahar yg aneh2.

Bahkan jika kita merujuk ke kakek nenek kita, tidak sedikit yg menikah di usia relatif muda, 13-15 tahun, di usia remaja. Coba kita bandingkan dengan remaja sekarang yg lebih memilih bergaul bebas (termasuk free sex) daripada menikmati yg lebih halal.

Saya sempat menulis tentang hukum dan sifat pernikahan.
Dari sana sebenarnya secara tidak langsung kita bisa mengukur dan menaksir kapan seseorang dibilang ‘tepat’ untuk menikah. Parameter yg digunakan BUKAN umur, tapi masalah kemaslahatan dan manfaat bagi yang bersangkutan serta tinjauan dari sisi hukum agama.

Saya pribadi berpendapat, jika seseorang sudah cukup dewasa dalam hal sikap dan punya prinsip yg kuat, biasanya ybs sudah siap untuk menikah. Tentu saja, hal ini tidak bisa disamaratakan.

Yang jelas, JANGAN JADIKAN MATERI SEBAGAI ALASAN UNTUK MENUNDA MENIKAH! Justru menikahlah, maka insya ALLOH anda akan menjadi orang kaya!

Seperti halnya ilmu matematika 1+1=2, begitu pula rezeki seseorang yang telah menikah,logikanya karena Allah telah menetapkan rezeki pad setiap makhluk yang hidup dibumi ini,kalo sebelum menikah seseorang telah bisa hidup,kenapa setelah menikah jadi khawatir akan kekurangan(tidak bisa hidup)?itu sesuatu yang berlebihan.

memang setiap orang ingin hidup sejahtera,namun ukuran kesejahteraan itu berbeda disetiap kalangan,yang jelas kalo sudah menetapkan hati untuk menikah yang perlu dilaksanakan adalah membuat planing segala sesuatu kedepan, apa yang akan dicapai dan apa yang dituju.
jangan khawatir shobat!!

wallohu a'lam bi showab

terima kasih atas bimbingan ustadz gym




Tidak ada komentar:

Posting Komentar