600 RIBU KALIMAT
Berkata Sam'un : "Beritahulah diriku tanda-tandanya orang yang jahil ?"  Rasulullah saww menjawab : "Jika kau temani, dia akan merepotkanmu. Jika  engkau jauhi, dia akan mencelamu. Bila memberimu sesuatu, dia akan  mengungkit-ungkit. Jika kau memberi sesuatu, dia akan mengingkari. Jika  kau berbicarta tentang sesuatu rahasia, dia akan mengkhianatimu. Bila  memberi tahu sesuatu hal yang rahasia padamu, ia akan menuduhmu yang  bukan-bukan. Bila merasa cukup, dia berlaku sombong dan kasar. Jika  perlu sesuatu dia akanmeremehkan nikmat Allah tanpa merasa berdosa. Jika  senang dia akan melampaui batas. Jika ditimpa kesedihan dia segera  berputus asa. Kalau tertawa terbahak-bahak. Jika menangis akan  menjerit-jerit. Dia selalu menjelekkan orang baik. Serta tidak mencintai  Allah dan tidak mengikuti aturan-Nya. Juga tidak merasa malu kepada  Allah. Jarang menyebut nama-Nya. Jika kau dianggap merelakannya, dia  akan memujimu dengan pujian yang tidak ada padamu. Dan jika marah  kepadamu, dia akan mencacimu dengansesuatu kejelekan yang tidak pernah  engkau lakukan. Itulah perilaku orang jahil. 
Rasulullah saww bersabda : Wahai Ali apakah engkau menginginkan 600 ribu  kambing, 600 ribu dinar atau 600 ribu kalimat ? Lalu Imam Ali as  menjawab : "Wahai Rasulullah saww aku menginginkan 600 ribu kalimat."  Lalu Rasulullah saww bersabda : "Wahai Ali! Aku akan
meringkas 600 ribu kalimat itu dalam enam kalimat. 
Jika engkau melihat manusia berlomba-lomba mengerjakan yang bukan  kewajiban mereka, maka sibukkanlah dirimu dengan menyempurnakan  kewajibanmu. 
Jika engkau melihat manusia berlomba-lomba dalam urusan dunia, maka  sibukkanlah dirimu dengan urusan akhirat. 
Apabila manusia sibuk mengurusi aib (cela) orang lain, maka uruslah  aibmu sendiri. 
Jika manusia saling memperindah dunianya, maka hiasilah akhiratmu. 
Dan jika engkau melihat manusia sibuk dengan memperbanyak amal, maka  beramallah yang ikhlas. 
Dan ketika engkau melihat manusia menjadikan makhluk sebagai  perantaranya, maka jadikanlah Allah sebagai perantaramu." 
Mengapa aku menyaksikan kecintaan kepada dunia telah benar-benar  menguasai banyak orang, sehingga kematian tidak digariskan kecuali untuk  yang selain mereka dan kebenaran seakan-akan hanya diwajibkan kepada  orang lain ? Tidak, sungguh tidak sedemikian itu, tidakkah mereka  mengambil pelajaran dari umat yang terdahulu ? 
Tuhanku mewasiatkan (mewajibkan) kepadaku tentang sembilan perkara : 
• Agar ikhlas dalam segala amal, baik yang kulakukan secara sembunyi  ataupun terang-terangan. 
• Bertindak adil dalam keadaan rela atau marah. 
• Sederhana dalam keadaan kaya atau miskin. 
• Memaafkan orang yang menzalimiku. 
• Memberi orang yang menyetop pemberiannya kepadaku. 
• Menyambung tali kekeluargaan dari orang yang memutuskan hubungan  kefamilian denganku. 
Menjadikan diamku sebagai waktu untuk berpikir. 
• Pembicaraanku sebagai zikir. 
• Pandanganku sebagai ibrah (mengambil pelajaran dari selainnya). 
Wahai Ali! Janganlah engkau marah. Dan apabila engkau marah, maka  duduklah sembari memikirkan kekuasaan Allah atas hamba-hamba-Nya dan  kelembutan-Nya pada mereka. 
Tiada seorang yang mengikhlaskan amal perbuatannya (semata-mata karena  Allah) selama empat puluh hari, kecuali akan memancar sumber hikmah dari  lisannya sebagai luapan dari apa yang terkandung dalam hatinya. 
Wahai Ali! Semua mata akan berlinang (menangis) pada hari kiamat,  kecuali tiga mata : 
Mata yang semalaman dipakai di jalan Allah. 
Mata yang tercegah dari apa-apa yang diharamkan Allah (untuk dipandang).  
Mata yang berlinangan karena takut kepada Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar