Minggu, 25 Juli 2010

Tabir Jodoh's NOTES ~~ Mau Tau Rasanya ?




Bismillahhirrahmannirahim


Rasa apa sih ? Rasa yang sensasinya hanya bisa dialami oleh mereka yang udah nikah. Bukan maksud untuk manas-manasin lho .Ini sekedar sharing


Sebelum nikah


Ku sering membayangkan seseorang yang akan mendampingiku. Kadang, perasaan itu begitu kuat. Tak mampu kubendung walau dengan puasa daud. Saat-saat rasa itu memuncak, kuanggap diriku hina karena tak mampu mengendalikan syahwat. Perasaan bersalah terus mengiringiku semenjak tiba waktu balig-ku


Orang-orang di sekitarku hanya menyeru dan melarangku untuk tidak melakukan anu dan anu. Pacaran ngga boleh apalagi nikah .Orang tua bisa marah. Ahhhh diriku jadi serba salah


Hingga diri ini bertanya hei hei hei siapa yang salah ? Siapa yang salah ketika aku menyukai lawan jenis. Aku berontak. Aku sama sekali tak menginginkan perasaan ini melekat dalam jiwaku. Ia muncul dengan sendirinya bersamaan dengan tumbuhnya aku. Sungguh menganggu dan malu hidup di zaman ini dengan tetap membawa hasrat yang selalu menggebu


Pernah terfikir untuk pacaran dengan perilaku kebablasannya. Tapi, na'udzu billah ku masih menyakini azab Allah begitu pedih. Azab Allah yang paling ringan itu sakitnya seperti kita menginjak bara api yang sangat panas hingga otak kita mencair dibuatnya. Itu yang kufahami dalam sebuah hadist


Azab ringan tentu untuk dosa yang ringan. Nah, kalo dosa yang gede banget kaya pacaran dan zina tak bisa kubayangkan seberapa pedihnya azab Allah untuk mengganjar perbuatan itu


Waduwww, jadi tambah takut deh hidup zaman sekarang .Dahulu ( zaman kejayaan islam ) nikah itu begitu gampang.Ngga punya uang dan pekerjaan setelah nikah, negara akan memberikannya. Kehidupan Islam telah memfasilitasi pernikahan





Sebaliknya, orang akan takut untuk berzina.Gimana ngga takut, hukumannya aja ada yang dicambuk 100x terus diasingkan, sampe ada yang dikubur dan disisakan kepalanya doang untuk dilemparin batu sampe modar alias mati.Hmm andaikan punya mesin waktu, rasanya pengen nengokin kehidupan waktu itu aku pasti betah karena bisa nikah dan ngga mau balik lagi ke zaman sekarang


Woy sadar woy menghayalnya kelamaan ini tahun 2010 masehi bukan lagi Zaman Rasulullah, Khulafaur rasyidin, umayah, abasiyah ataupun utsmaniyah. Sekarang zaman edan. Zaman ngga ada etika dan penuh kebablasan ( fyuuh , tersadar lagi deh. Siap-siap menghadapi TBC, tekanan batin cinta )


Itulah kehidupanku dulu ( sebelum nikah ) atau mungkin kehidupan banyak orang saat ini. Alhamdulillah, berkat tekad iman dan nekat beneran akhirnya saya berhasil nikah walau ngga punya modal. Akhirnya kudapat menikmati hidup ini. Ibadah pun terasa lebih tenang dan khusyu'. Ngga kepikiran yang aneh dan macem-macem


Awal-awal pernikahan merupakan saat terindah karena kebutuhan untuk bersanding tercapai sudah. Getaran2 keinginan yang tersendat selama bertahun-tahun, terpenuhi ketika aku menikah.Jiwa tenang dan kehidupan seksual memperoleh legitimasi yang kuat


Erotisme terhadap lingkungan berkurang, ku lebih mampu menundukkan pandangan. Ku tak mudah gelisah ketika melihat lawan jenis. Karena, ku telah memperoleh yang lebih daripada sekedar melihat. Ia ada di rumah dan bisa menemani kapanpun aku mau


Akhirnya terjawab sudah, siapa yang salah atas kegelisahanku di masa lalu? Yakni, yang menghalangiku untuk menikah, baik orang ataupun lingkungan. Nikmat cinta yang telah Allah berikan tak bisa kau padamkan. Cinta hanya bisa diarahkan Allah yang Maha Penyayang untuk kita menikah


Ck ck ck C I N T A begitu dahsyat dan nikmat " Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ?" ( QS. Ar-Rahman ) Wallahu a'lamu bish-shawab ( Ken Ahmad )


3 komentar: