Rabu, 24 Februari 2010

4 golongan lelaki Yg di tarik wanita ke neraka...

4 golongan lelaki di tarik wanita ke neraka

Seseorang wanita itu apabila di yaumal alkhirat akan menarik empat golongan lelaki bersamanya ke dalam neraka? Na'uzubillah, artikel ini bukan untuk memperkecilkan wanita tetapi sebaliknya iaitu supaya kaum lelaki memainkan peranannya dengan hak & saksama serta berwaspada akan tanggung-jawab yang kita pikul!

PERTAMA - AYAHNYA

Apabila seseorang yangg bergelar ayah tidak memperdulikan anak-anak perempuannya di dunia. Dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar solat, mengaji & sebagainya. Dia memperbiarkan anak-anak perempuannya tidak menutup aurat, tidak cukup kalau dengan hanya memberi kemewahan dunia sahaja maka dia akan ditarik oleh anaknya.

KEDUA - SUAMINYA

Apabila sang suami tidak memperdulikan tindak tanduk isterinya. Bergaul bebas di pejabat, memperhiaskan diri bukan untuk suami tapi untuk pandangan kaum lelaki yang bukan mahram. Apabila suami mendiam diri walaupun dia seorang alim seperti solat tidak tangguh, puasa tidak tinggal maka dia akan ditarik oleh isterinya.

KETIGA ABANG-ABANGNYA

Apabila ayahnya sudah tiada, tanggung jawab menjaga maruah wanita jatuh ke pundak abang-abangnya. Jikalau mereka hanya mementing keluarganya saja dan adik perempuannya dibiarkan melencong dari ajaran ISLAM tunggulah tarikan adiknya di akhirat kelak.

KEEMPAT - ANAK LELAKINYA

Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yang melangar ajaran Islam, bila ibu membuat kemungkaran pengumpat, mengata & sebagainya maka anak itu akan disoal dan dipertangungjawabkan di akhirat kelak nantikan tarikan ibunya maka kita lihat bertapa hebatnya tarikan wanita bukan sahaja di dunia malah di akhirat pun tarikannya begitu hebat maka kaum lelaki yang bergelar ayah/suami/abang atau anak harus memainkan peranan mereka yang sebenar dan tidak silap.

Firman ALLAH SWT:-

"HAI ANAK ADAM PERIHARALAH DIRI KAMU SERTA AHLIMU DARI API NERAKA DI MANA BAHAN PEMBAKARNYA IALAH MANUSIA,JIN DAN BATU-BATU..."

Hai wanita, kasihlah ayah anda, suami anda,abang-abang anda serta anak-anak lelaki anda kesihankanlah mereka dan diri kamu sendiri, jalankan perintah ALLAH S.W.T bersungguh dan dengan ikhlas.

"Hidup ini ibarat mimpi ketika tidur, apabila terjaga ibarat saat Malaikat Maut memanggil..",


Untukmu kaum hawa...

Pernikahan atau Perkawinan, membuka tabir rahasia……
Proses pencapaiannya memakan satu perjalanan panjang..
Kadang, untuk menuju ke sana,
Allah Yang Maha Bijaksana pun justru memberi kesusahan untuk menguji kita..
Tak jarang Ia melukai hati, hingga hikmahnya tertanam dalam..
Tak perlu kita pertanyakan, “apa maksud Allah ?”
Karena andai kita berbesar hati dan mau mencerna,
Allah punya alasan tersendiri yang memang sukar dimengerti…

Yang pasti..
jika kita kehilangan cinta, kita harus tetap percaya
bahwasanya, ketika Ia mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik..
Menunggu….! itu satu pilihan..!
Toh, walaupun suami yang kau tunggu tentunya tidaklah semulia Muhammad…
Tidaklah setakwa Ibrahim….
Pun tidaklah setabah Ayub…
Atau segagah Musa…
Apalagi setampan Yusuf..
Tapi….
setidak-tidaknya, suamimu adalah pria akhir zaman..
Yang bercita-cita membangun keturunan yang sholeh…

Mengapa menunggu..?
Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan, kita tidak ingin tergesa-gesa…
Karena walaupun kita ingin cepat, kita tidak ingin sembarangan….
Karena walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita inginkan, kita tidak ingin kehilangan jati diri dalam proses pencarian itu….
Jika ingin berlari, belajarlah berjalan dahulu…
Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu…
Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu….

Tentunya…
tetap lebih baik menunggu orang yang tepat, orang yang kita inginkan, orang yang dicintai dan mencintai, ketimbang memaksa dan memuaskan diri dengan apa yang ada……
karena…hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah..
Berani bertindak gegabah, layaknya berani menerima resiko….
Bunga mawar tak mekar dalam semalam, namun bisa layu dalam sedetik…
Kota Palestina tak dibangun dalam sehari, namun bisa hancur dalam sekejap..
Perkawinan tak dirajut dalam pertimbangan sesaat, namun bisa saja musnah, juga dalam sesaat….!

Pernikahan atau Perkawinan, bukanlah akhir dari sebuah perjalanan…
Itulah yang kelak mengajarkan kita kewajiban bersama…
Suami menjadi pelindung, istri penghuninya….
Suami adalah nahkoda kapal, istri navigatornya
Suami bagai balita yang nakal, istri penuntun kenakalannya…
Saat suami menjadi raja, istri menikmati anggur singgasananya..
Seandainya suami supir yang lancang, sabarlah memperingatkannya…

Akan halnya…
Haruskah terus menunggu..?
Jawabannya ada pada diri kita…
Pastinya, menunggu mempunyai suatu tujuan yang mulia dan misterius…
Menguji kadar iman dan takwa….
belajar meniti sabar dan Ridha….
Seribu kali gagal, seribu satu kali mengulangi….
Toh, tak perlu mendambakan yang benar-benar bersahaja….
Karena memiliki suami yang tak cela,
justru kamu kan tersentak dari alpa…
Kamu bukanlah Khadijah….
yang begitu sempurna dalam menjaga…
Pun bukanlah Hajar…
yang begitu setia dalam sengsara….
Kamu hanyalah seorang wanita biasa,
yang terus berusaha menjadi Sholehah….

Pada akhirnya…
Cinta yang agung, terus bertambah selama kehidupan….
Banyak hal yang indah, memang memerlukan waktu yang tak singkat….
dan penantian yang tak pasti….

Akan tetapi….
Walaupun menunggu membutuhkan pengharapan…
Namun tetap menjanjikan satu hal yang tak dapat seorangpun bayangkan..
Mari kita kembalikan kepada-Nya…
Dia Yang Maha Pengatur, dengan segala keagungan-Nya menuntut kita untuk selalu bersabar dalam setiap penantian…..
Lagi-lagi untuk sebuah alasan….
Entah apa…!!!

Macam-macam pelajaran hidup seorang ibu

1. Saat kau berumur 1 tahun, beliau menyuapi dan memandikanmu.
Sebagai balasannya, kau menangis sepanjang malam.

2. Saat kau berumur 2 tahun, beliau mengajarimu bagaimana cara berjalan.
Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu.

3. Saat kau berumur 3 tahun, beliau memasakkan semua makananmu
Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai.

4. Saat kau berumur 4 tahun, beliau memberimu pensil berwarna.
Sebagai balasannya, kau coret-coret dinding rumah dan meja makan.

5. Saat kau berumur 5 tahun, beliau membelikanmu pakaian-pakaian yang mahal dan indah.
Sebagai balasannya, kau memakainya untuk bermain di kubangan lumpur
dekat rumah.

6. Saat kau berumur 6 tahun, beliau mengantarmu pergi ke sekolah.
Sebagai balasannya, kau berteriak, "NGGAK MAU!!"

7. Saat kau berumur 7 tahun, beliau membelikanmu bola.
Sebagai balasannya, kau lemparkan bola ke jendela tetangga.

8. Saat kau berumur 8 tahun, beliau memberimu es krim.
Sebagai balasannya, kau tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu.

9. Saat kau berumur 9 tahun, beliau membayar mahal untuk kursus pianomu.
Sebagai balasannya, kau sering bolos dan sama sekali tidak pernah
berlatih.

10. Saat kau berumur 10 tahun, beliau mengantarmu ke mana saja, dari kolam
renang hingga pesta ulang tahun.
Sebagai balasannya, kau melompat keluar mobil tanpa memberi salam.

11. Saat kau berumur 11 tahun, beliau mengantar kau dan teman-temanmu ke
bioskop.
Sebagai balasannya, kau minta beliau duduk di baris lain

12. Saat kau berumur 12 tahun, beliau melarangmu untuk melihat acara TV
khusus orang dewasa.
Sebagai balasannya, kau tunggu beliau sampai di keluar rumah.

13. Saat kau berumur 13 tahun, beliau menyarankanmu untuk memotong rambut,
karena sudah waktunya.
Sebagai balasannya, kau katakan beliau tidak tahu mode.

14. Saat kau berumur 14 tahun, beliau membayar biaya untuk kempingmu selama
sebulan liburan
Sebagai balasannya, kau tak pernah meneleponnya.

15. Saat kau berumur 15 tahun, setiap pulang kerja beliau ingin memelukmu.
Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.

16. Saat kau berumur 16 tahun, beliau ajari kau mengemudi mobilnya.
Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa
peduli kepentingannya.

17. Saat kau berumur 17 tahun, beliau sedang menunggu telepon yang penting.
Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman.

18. Saat kau berumur 18 tahun, beliau menangis terharu ketika kau lulus SMA.
Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.

19. Saat kau berumur 19 tahun, beliau membayar biaya kuliahmu dan
mengantarmu ke kampus pada hari pertama.
Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu.

20. Saat kau berumur 20 tahun, beliau bertanya, "Dari mana saja seharian ini?"
Sebagai balasannya, kau jawab, "Ah ibu cerewet amat sih, mau tahu
urusan orang!"

21. Saat kau berumur 21 tahun, beliau menyarankan satu pekerjaan yang bagus
untuk karirmu di masa depan.
Sebagai balasannya, kau katakan, "Aku tidak mau seperti ibu."

22. Saat kau berumur 22 tahun, beliau memelukmu dengan haru saat kau lulus
perguruan tinggi.
Sebagai balasannya, kau tanya beliau kapan kau bisa ke Bali.

23. Saat kau berumur 23 tahun, beliau membelikanmu 1 set furnitur untuk
rumah barumu.
Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furnitur itu.

24. Saat kau berumur 24 tahun, beliau bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan.
Sebagai balasannya, kau mengeluh, "Aduh, bagaimana ibu ini, kok
bertanya seperti itu?"

25. Saat kau berumur 25 tahun, beliau mambantumu membiayai penikahanmu
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.

26. Saat kau berumur 30 tahun, beliau memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayimu.
Sebagai balasannya, kau katakan padanya, "bu, sekarang jamannya sudah berbeda!"

26. Saat kau berumur 40 tahun, beliau menelepon untuk memberitahukan pesta
ulang tahun salah seorang kerabat.
Sebagai balasannya, kau jawab, "bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu".

27. Saat kau berumur 50 tahun, beliau sakit-sakitan sehingga memerlukan
perawatanmu.
Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang
menumpang tinggal di rumah anak-anaknya.

Dan hingga suatu hari, beliau meninggal dengan tenang.
Dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan...

JIKA BELIAU MASIH ADA, JANGAN LUPA MEMBERIKAN KASIH SAYANGMU LEBIH
DARI YANG PERNAH KAU BERIKAN SELAMA INI!

DAN JIKA BELIAU SUDAH TIADA, INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG
TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU!,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,


Sumber : http://solekha.multiply.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar