Bagaimana dengan kita...bila kematian merenggut hidup kita?
sementara kita masih merajut dosa...merenda maksiat
Bagaimana dengan kita...jika malaikat maut menjemput dengan paksa?
sementara kita sedang di puncak gairah...bersama pasangan ilegal kita
sementara kita masih merajut dosa...merenda maksiat
Bagaimana dengan kita...jika malaikat maut menjemput dengan paksa?
sementara kita sedang di puncak gairah...bersama pasangan ilegal kita
Bagaimana dengan kita...kalau saja ajal datang tanpa kompromi?
sementara kita sedang sakauw...dengan segenggam putauw
Bagaimana dengan kita...jika kematian membuyarkan semua harapan?
sementara kita masih berjalan...dalam kegelapan tanpa arah
Bagaimana dengan kita...kalau ajal menghentikan kenikmatan hidup?
sementara kita masih mengumbar kesombongan...dan masih alergi dengan kebenaran
Bagaimana dengan kita...ketika Allah mengambil nyawa kita?
sementara kita tak pernah mengingat-Nya...bahkan terbiasa menantang-Nya
Bagaimana dengan kita...saat jasad ditinggal ruh?
padahal kita masih betah menjahit kedengkian...sangat bernafsu menyebar hasad
Bagaimana dengan kita...ketika badan tanpa nyawa menuju ke liang kubur?
padahal kita masih membenci kebenaran...bahkan bernafsu membungkam penyerunya
Bagaimana dengan kita...saat sang malakul maut mencabut nyawa?
sementara bekal tak pernah kita miliki...hanya dosa yang menggunung
Bagaimana dengan kita...saat keranda jenasah kita?
diusung diiringi tangisan keluarga...sementara yang kita miliki hanya segunung dosa
apa bekal kita?...haruskah menderita dalam kehidupan abadi?...Naudzubillahi min dzalik.
DêFä Märiyatul Qibtîyah 30 Januari jam 9:16 Balas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar