Senin, 26 April 2010

Allah Nan Maha Agung Mengundang dan merindukanmu.....

Limpahan puji kehadirat Allah yang telah menjadikan hujan sebagai lambang keindahan Illahi juga sebagai cobaan dan pengangkatan derajat bagi sebagian muslimin dan juga sebagai penghapusan dosa bagi sebagian muslimin dan juga sebagai Rahmat dan kemudahan bagi sebagaian muslimin lainnya. Maha Suci Allah SWT yang cahaya kelembutanNya terus memanggil para pendosa, cahaya kelembutan Illahi terus mengundang ruh dan jiwa mereka untuk meninggalkan dosa, untuk kembali kepada Allah “fafirruu ilallah..” Dari salah satu firman Allah memanggil hamba–hambaNya untuk lari dari dosa–dosa, lari dari seluruh permasalahan kepada Allah “fafirruu ilallah..” Wahai hamba–hambaKu tempat melarikan diri adalah kepadaKu, dari apapun keluhan–keluhan hamba-hambaNya hanya Dialah yang Maha Mampu memaksakan kehendaknya untuk mengatur dan merubah keadaan. Jalla wa’alla (Dia Maha Dahsyat dan Maha Luhur) yang menjadikan setiap saat merupakan Rahmat bagi umat dan sebagian lagi menjadi penghapusan dosa dan cobaan.

Maha Suci Allah yang undangannya memanggil nafas-nafas para pendosa untuk bertaubat, mengundang mereka untuk kembali kepada Rahmat ilahi, sehingga tiadalah seseorang dari hamba ini wafat terkecuali menyesali ternyata betapa indah dan lemah lembutnya Allah, ternyata betapa baiknya Allah, ternyata betapa indahnya kasih sayang Allah. Merugilah mereka yang telah meninggalkan Allah didalam hidupnya, didalam hari-harinya. Ia meninggalkan hal-hal yang dicintai Allah, sebagaimana Allah SWT memanggil hamba hambaNya kelak di Yaumil Qiyamah “yaa ayyuhal insan.., Maa gharraka birabbikal kariim…….?” Wahai manusia apa yang telah membuatmu meninggalkan-Ku, Tuhanmu yang Maha Pemurah? Tuhan yang telah menciptakanmu dan menjadikanmu ada dari ketiadaan.

Bukankah kita wajib berbakti kepada ayah dan ibu? Sedangkan Allah lebih dari pada jasa ayah dan bunda kita “maa gharraka birabbikal kariim……….” apa yang membuat engkau meninggalkan Tuhanmu yang Maha Pemurah? Dia yang menawarkan pengampunan-Nya atas setiap dosa. Dia yang menginginkanmu selalu dekat kepada kasih-sayang-Nya, sehingga mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Ketika orang-orang menyesal di Yaumil Qiyamah, akan tetapi sebagian hamba-hamba Allah yang dimasa hidupnya selalu ingin bersama Allah, mereka berada dalam kebahagiaan yang kekal, mereka di dalam istana-istana termegah yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga, sebagaimana dalam hadits Qudsi yang diriwayatkan Imam Bukhori Allah berfirman “A’dadatu li’ibaadiy……….” telah Aku siapkan bagi hamba hamba Ku yang shalih -yang berbicara ini adalah yang Maha Menciptakan jagat raya dengan segala kemegahannya- Kuciptakan dan Kusiapkan bagi hamba–hambaKu yang shalih apa–apa yang belum pernah terlihat mata, belum pernah didengar telinga, belum pernah terlintas dalam lintasan pemikiran mereka.

Firman Allah ini bagi mereka yang berfikir dan mendalami dan merenunginya merupakan undangan Allah kepada setiap jiwa kita. Telah Kusiapkan hidangan–hidangan dan istana agung untukmu wahai hambaKu. Sayanglah dan merugilah jika engkau menolak tawaranKu. Inilah makhluq yang paling merugi ketika ia menolak tawaran Rabbul ‘alamin untuk hidup bersama-Nya dalam kebahagiaan yang kekal.

Sungguh Allah SWT adalah yang tiada henti–hentinya Maha bersabar kepada mereka yang berbuat salah dari hambaNya dan betapa indahnya umat Nabi Muhammad saw yang mendapat undangan untuk selalu menghadap lima kali dalam setiap harinya. Adakah lagi hamba yang lebih suci dan bercahaya dari umat Sayyidina Muhammad? Mereka lima kali setiap hari dipanggil Allah. Bukankah mereka benar–benar dimanjakan oleh Allah? Adakah seorang raja memanggil seorang rakyatnya lima kali sehari terkecuali ia seorang yang sangat dicintai? Demikian keadaanku dan kalian yang selalu mendapat undangan agung lima kali setiap hari. Betapa suci dan terang benderangnya ummat Nabi Muhammad saw, dan betapa rugi dan gelapnya mereka yang menolak Allah. Ketika ia dipanggil oleh Allah, ia menolak. Ketika ia dipanggil oleh Allah untuk menghadap, ia pun mungkar dan berpaling. Adakah yang lebih rugi dari orang yang menolak undangan seorang raja? Kalau ini rugi maka bagaimana dengan undangan Maha Raja langit dan bumi.

Sambutlah undangan Rabbul ‘allamin, dengan semangat gembira kehadirat Allah atas anugerah-Nya. Jadikan siang dan malam kita selalu di dalam cahaya Rabbani, di dalam cahaya kehidupan yang kekal. Inilah hakikat kehidupan yang mulia.

(majelisrasulullah.org)

Tuhan…
Ni’matMu selalu turun kepadaku
Padahal dosaku selalu naik kepadaMu

Ni’matMu bagai kelembutan seorang ibu
yang membelai anaknya penuh kasih-sayang

Ketika aku malu dan ingin menahan diriku dari segala ni’matMu
Engkau malah menyodorkan segala ni’matMu padaku
Seakan Engkau berfirman:
Wahai hambaKu terimalah rizkimu yang halal
Mengenai dosa-dosamu
Sesungguhnya Aku Mahapengampun

Mengapa Engkau begitu baik padaku?
Padahal aku ingin menghukum diriku sendiri.
Apakah Engkau tidak bosan mendengar permintaan maafku?
Padahal aku sendiri merasa bosan mendengar kedustaan lisanku.
Tetapi Engkau memang Yang tidak bosan.

Ingin rasanya aku terus berada dalam keridhoanMu
Tetapi hatiku yang lalai
membuatku pergi dariMu

Wahai Tuhan Yang Mahabaik
Rantailah diriku pada DiriMu
Kuncilah dan jangan lepaskan
Kumohon padaMu

Jawablah… jawablah…
Wahai Yang Mahamenjawab

Jika engkau membiarkan aku
Aku khawatir bahwa aku akan binasa
Maka berikanlah aku hidup yang kekal
Jangan biarkan aku dikuasai oleh maut

Kumohon padaMu
dengarkanlah permintaanku
Wahai Engkau Yang Mahahidup lagi Memberi hidup

Jawablah… jawablah…
Wahai Engkau Yang Mahabaik


Allah Merindukanmu....

Anda mungkin berfkir bahwa rasanya tidak mungkin Allah merindukan Anda. Anda merasa bahwa Anda terlalu kotor untuk dirindukan. Maka ketahuilah, justeru Allah sangat merindukan hamba-hamba-Nya dan memanggil mereka untuk kembali kepada-Nya. Allah memanggil hamba-hamba-Nya yang melampaui batas agar kembali kepada Kasih-Sayang-Nya. Jika Anda berfikir bahwa Anda tidak akan diampuni, maka Anda keliru. Memangnya ampunan Allah itu untuk para malaikat yang tidak pernah berdosa? Atau untuk mereka yang Anda anggap sholih? Justeru ampunan Allah itu untuk kita, hamba-hamba-Nya yang telah melampau batas dalam kedurhakaan. Maka ambillah ampunan Allah itu dengan bertaubat dan beristighfar, karena ampunan Allah memang untuk kita. Dia selalu merindukan Anda.

Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya.” [QS. Az-Zumar: 53-55]

Lihatlah betapa Allah merindukanmu dan menghiburmu dengan rahmat dan ampunan-Nya. Jika Dia merindukan Anda, lalu bagaimana Anda tidak merindukannya? Bukankah sebenarnya Anda juga rindu untuk merasakan ni’matnya ibadah, ni’matnya munajat, ni’matnya berdialog dengan Allah? Maka rasakanlah kelezatan ini. Rasakanlah manisnya lisan yang menyebut Asma-Nya. Ni’matilah keindahan mata yang dibasahi air mata kerinduan pada-Nya. Rasakanlah dahsyatnya goncangan hati yang bergetar dalam khusyu.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal, [QS. Al-Anfal: 2]

Aku bukanlah siapa-siapa
Tak ada raja yang mengenalku
Tak pula rakyat jelata menghormatiku

Aku hanyalah makhluq hina
Terasing dan terbuang

Tak seorang mencintaiku
Semua manusia tak ‘ku hiraukan

Tak ada yang menghendaki diriku
Tak pula yang merinduku

Dalam kesendirian dan keterasingan ‘ku tersadar
Ada yang tengah memperhatikan
bahkan merindukanku

Dia selalu menghendaki kehadiranku
bahkan ketika aku mengabaikan keberadaannya

Dia terlalu mulya untuk ‘ku harapkan
Namun sekarang aku percaya
Dia memang merindukanku

Hanya dia yang menghendaki hadirku
Hanya dia yang s’lalu sabar
atas segala jahilku

Dalam setiap alpaku
Hanya dia yang selalu merindukanku



Sahabat, sadarkah Anda, dalam setiap kedurhakaan kita selalu tersimpan kerinduan Allah? Mungkin kita bertanya, apakah Allah tidak menghendaki kedekatan kita sehingga membiarkan kita jatuh dalam kenistaan. Namun ternyata itu salah. Allah selalu mengundang hamba-hamba-Nya yang terperosok dalam kehinaan dosa. Betapa besar kasih-sayang Allah. Bahkan Dia masih menghendaki kehadiran kita dalam istana kemulyaan-Nya setelah semua kedurhakaan yang kita perbuat.


PENGARUH DZIKIR PADA KEHIDUPAN

Majelis-majelis dzikir mempunyai pengaruh yang besar di dalam kehidupan manusia, pengaruh terhadap hati manusia, pengaruh terhadap bathin manusia. Majelis-majelis dzikir berpengaruh terhadap seseorang dalam urusan lahir dan bathin, dalam urusan dunia dan akhirat. Walau pun seseorang sibuk dalam memenuhi kebutuhan duniawinya, akan tetapi perlu diketahui bahwasanya dzikir kepada Allah SWT merupakan salah satu usaha di dalam memperbaiki kehidupan kita, baik yang lahir maupun yang bathin.

Seperti kita ketahui bahwa kita butuh kekayaan, makanan, pakaian, dan tempat tinggal; ruh kita pun membutuhkan kekayaan, makanan, pakaian dan tempat tinggal. Apabila seseorang memperhatikan dan memenuhi kebutuhan dari ruh dan bathinnya, maka kebutuhan lahirnya pun akan menjadi baik pula. Apabila dia menelantarkan kebutuhan bathinnya, maka hal itu akan berpengaruh pula kepada kebutuhan lahirnya. Sebagaimana diisyaratkan oleh Nabi Muhammad SAW tentang pengaruh dari dzikir, bahwa sesungguhnya seseorang yang duduk di tempat sholatnya setelah shalat shubuh dan berdzikir kepada Allah SWT, hal itu lebih mempercepat dalam meraih rizqi dari pada orang yang pagi-pagi buta telah pergi mencari rizqi.

Kemudian, orang-orang yang memperhatikan makanan hatinya berupa dzikir kepada Allah SWT, maka akan mempengaruhi mereka dalam memilih makanan bagi lahiriyah mereka. Mereka akan memilih makanan yang halal, menjauhi yang haram, menjauhi yang syubhat. Barangsiapa yang hanya memakan makanan yang halal, maka anggota tubuhnya pun akan mudah untuk taat kepada Allah SWT. Begitu juga apabila seseorang memakan makanan yang haram, maka anggota tubuhnya pun akan berbuat ma’siat kepada Allah SWT, melanggar perintah-Nya, dan mengerjakan apa yang dilarang-Nya.

Hendakya seseorang lebih mengutamakan pakaian bathinnya, menghiasi hatinya dengan hal-hal yang diridhoi oleh Allah SWT, dan menghiasi hatinya dengan sifat-sifat mulya. Karena Allah telah membagi-bagikan pakaian kepada manusia, dan sebaik-baik pakaian yang Allah berikan bagi seseorang adalah taqwa. Sungguh, pakaian-pakaian lahiriyah akan hancur. Namun pakaian taqwa akan tetap abadi. Sehingga orang-orang bertaqwa akan menghadap Allah SWT dengan pakaian ini, dan ia tidak telanjang di hadapan Allah SWT, dan tidak pula telanjang di hadapan manusia di Padang Mahsyar kelak. Dan pakaian seperti ini Allah bagi-bagikan di majelis-majelis ilmu, di majelis-majelis dzikir.

(Dikutip dari ceramah Guru Mulya Al-Habib Umar bin Muhammad Al-Hafizh)

Zaman ini adalah zaman
begitu banyak manusia melupakan Tuhan
tertipu oleh keinginan nafsu
mereka berlomba meninggalkan Tuhan

Mereka asing dengan hukum Tuhan
Menganggapnya sudah tidak relevan
Hawa nafsu dijadikan tuhan
yang membuat segala aturan

Belum tibakah saat di mana
manusia mencari Dia
mengemis kasih dan keridhoan-Nya
menjaga diri dari yang dibenci-Nya
mendidik diri untuk taat kepada-Nya
membela Tuhan dan menghinakan dunia

Tapi lihatlah tingkah manusia
mengagungkan dunia mengabaikan Dia
Tuhan Pencipta alam semesta

Keyakinan mereka hanya pada lisan
Hati mereka mendustakan hari pembalasan

Bilakah manusia rindukan Tuhan
Merindu Dia Pencipta insan
Sedang manusia telah keringkan lisan
dari menyebut Nama Tuhan

Wahai insan, sembahlah Dia
Yang telah Mencipta alam seisinya
Bukankah menyembah tugasnya hamba
untuk agungkan Nama Pencipta

Apakah yang telah menipumu
Apakah dunia ataukah nafsu
Wahai jiwa, tidakkah kau dengar
teriakan mereka di alam kubur

Tidakkah kau dengar panggilan mereka
agar jangan sama azab menimpa
Selagi masih kau punya waktu
mulya dan agungkan Nama Tuhanmu
Mereka yang menggelepar di alam kubur
Terus disiksa tanpa diundur
Tubuh yang gagah kini telah hancur
Wajah yang cantik kini telah lebur

Tetapi engkau, wahai penghuni dunia
Kesempatan emas berlalu begitu saja
Hatimu lalai karena terlena
gemerlap dunia yang hanya sementara

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. [QS. Adz-Dzariyat: 56]

Apabila langit terbelah, dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan, dan apabila lautan dijadikan meluap, dan apabila kuburan-kuburan dibongkar, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya. Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuh-mu. Bukan hanya durhaka saja, bahkan kamu mendustakan hari pembalasan. Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan. Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan, dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka. Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan. Dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari neraka itu. Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu? Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu? (Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikit pun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah. [QS. Al-Infithar: 1-6]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar