Rabu, 26 Mei 2010

Air Tanah yang Tercemar

Sumber pencemaran air tanah terdiri dari polutan alami (mineral dan mikroorganisme) serta polutan buatan. Polutan buatan manusia seperti residu (sisa) bahan kimia, yang umumnya lebih berbahaya dibandingkan polutan alami.

Polutan buatan bisa datang dari limbah rumah tangga, industri maupun pertanian. LImbah rumah tangga antara lain berupa air sabun bekas cucian. Dari industri bentuknya lebih beragam. Sementara dari pertanian antara lain pupuk dan pestisida.

Untuk mendapatkan air tanah dengan kualitas baik, sumur harus dibuat dengan kedalaman tertentu. Sumur yang terlalu dangkal akan terisi air permukaan, yang mudah terkontaminasi oleh cemaran atau polutan. Dengan demikian, air tanah gampang tercemar. Banyak indikator tingkat pencemaran air tanah, bisa diketahui melalui laboratorium. Namun tingkat pencemaran itu dapat juga dikenali lewat pengamatan fisik.

Air bersih yang layak untuk dikonsumsi seharusnya tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Adanya pencemaran menyebabkan perubahan pada sifat tersebut. Tanda-tanda bahwa air tanah sudah tercemar dapat dikenali melalui pengamatan fisik. Beberapa di antaranya seperti dikutip dari India Study Channel, Selasa (25/5/2010) adalah:

Warna

1. Kekuningan, air tercemar chromium dan materi organik.
2. Merah kekuningan, itu tercemar besi.

Kekeruhan

1. Lumpur tanah memberi warna merah kecoklatan.
2. Koloid (bio zat yang lekat seperti getah atau lem) menyebabkan kekeruhan.
3. Lumpur, tanah liat, dan mikroorganisme (plankton & partikel lainnya) penyebab kekeruhan air.

Rasa dan Bau

1. Rasa pahit, pemicunya adalah besi, alumunium, mangaan, sulfat & kapur dalam jumlah besar.
2. Rasa sabun, itu tercemar alkali (natrium bikarbonat, dan pencuci detergen).
3. Rasa payau menunjukkan kandungan garam yang tinggi, terjadi di sekitar muara sungai.
4. Bau adalah indikator pencemaran dan pertanda air tidak layak untuk dikonsumsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar