رسول الله فآتيه بوضوئه وحاجته, فقال: سلني ؟, فقلت: أسـألك مرافـقـتـك في  الجنة, فقال: أو غـير ذلك؟ , فقلت: هـو ذاك, قال: فأعـني علي نفـسـك بكثرة  السجود [رواه مسلم]
Dari Abu Faras Rabi`ah ibn Ka`ab al-Aslamy, pelayan Rasulullah SAW dan  ia dari ahli Shaffah berkata: Ketika saya tidur bersama Rasulullah, maka  sebelumnya saya melayani wudhu` dan keperluannya, lalu Beliau bersabda:  “Silakan minta dari ku?”, maka saya berkata: Saya minta dari mu adalah  mendampingimu didalam surga, maka beliau bersabda: “Atau selain itu?”,  lalu saya jawab: Itu saja Ya Rasulullah, kemudian Beliau bersabda: “Maka  berjanjilah kamu atas diriku untuk banyak sujud”. (HR. Muslim).
PENJELASAN
Sujud secara bahasa berarti tunduk dan khudu`, merendah dan cenderung.  Dalam istilah, sujud adalah meletakkan sebagian kening yang terbuka atas  tanah.
Kesempurnaan sujud : meletakkan seluruh telapak tangan, kedua lutut,  kedua telapak kaki dan kening bersama hidung. Fuqaha bermufakat bahwa  sujud yang sempurna pada tujuh anggota tubuh, yakni; kening, kedua  telapak tangan, kedua lutut dan kedua bagian telapak kaki.
Pada saat sujud wajah diletakkan dibawah sehingga sederajat dengan  telapak kaki untuk tunduk dihadapan Allah SWT, sebab wajah adalah bagian  tubuh yang paling tinggi dan paling terhormat.
Cara Sujud Rasulullah SAW
Rasulullah melakukan sujud dengan cara: dahi, hidung, kedua tangan,  kedua lutut dan ujung jari kedua kakinya (Dalam riwayat al-Bukhari dan  Muslim). Beliau menghadapkan jari-jari kedua tangan dan jari-jari kedua  kakinya kearah kiblat dan bertopang kepada pangkal kedua telapak tangan,  dan lengannya.
Disamping itu, Rasulullah mengangkat kedua sikunya dan menjauhkan kedua  pangkal tangannya dari rusuk lambungnya, sehingga kelihatan lambungnya  yang putih, mengangkat perutnya dari kedua pahanya dan mengangkat kedua  pahanya dari kedua betisnya, kokoh dalam sujudnya, menempelkan mukanya  ke tempat sujudnya dan tidak sujud di atas lingkaran sorbannya.
Hakekat Sujud
Sujud adalah rahasia shalat dan rukun shalat yang paling mulia, ia  adalah penutup dalam rakaat seakan-akan rukun-rukun yang sebelumnya  adalah sebagai pembukaan bagi sujud.
Sujud dalam hadits diatas merupakan suatu amalan yang pantas untuk  diperbanyak dalam melakukannya. Sebab seorang pelayan Rasulullah SAW  ingin mendampingi beliau dalam surga dan tidak ada permintaan lain  kecuali itu, namun beliau anjurkan untuk banyak sujud kepada Allah.
Sujud adalah sarana yang Allah buat agar manusia melepaskan kesombongan  dan keangkuhan dari dirinya, dengan menyadari bahwa asal manusia  diciptakan dari tanah dan ia tidak bisa keluar dari asalnya. Tanah  adalah lambang kehinaan dan kerendahan diri manusia dihadapan Allah,  sehingga sujud akan menjadikan manusia seakan-akan kembali pada asalnya.
S U J U D (PSIKOLOGIS DAN KESEHATAN)
عـن أـنس رضى الـله عـنـه عـن النـبـي صـلي الله عـليه و سلم قال:  اعـتـدلوا فى السـجـود ولا يبـسط أحـدكم ذراعـيه اـنبـساط الكـلب [رواه  الجماعة]
Dari Anas RA dari Nabi SAW bersabda: “Hendaklah kalian sederhana dalam  melakukan sujud dan janganlah salah seorang dari kalian meletakkan  lengannya diatas tanah sebagaimana tengkurapnya seekor anjing”. (HR.  al-Jama`ah).
PENJELASAN
Menundukkan diri untuk sujud dihadapan Allah tanpa mengangkat tangan  sambil mengucapkan takbir, pada saat itu kedua tangan turun pula kebawah  untuk ikut serta sujud sebagaimana wajah kita turun kebawah untuk  mencium tanah mengambil bagian dalam sujud.
Dari sini, sujud bila direnungi dan dilakukan dengan benar, tidak  seperti yang digambarkan hadits diatas, maka sujud akan mempunyai nilai.  Nilai tersebut tidak hanya didapat dari ganjaran melakukannya, tapi  muncul dari segi kejiwaan dan kesehatan.
Aspek Psikologis Sujud
Sebenarnya yang mengetahui rahasia sujud atau apa rahasia dibalik sujud  tentunya hanya Allah dan Rasulullah SAW, namum kita sebagai orang  beriman yang dibekali dengan akal dan iman perlu mancari sesuatu dibalik  rahasia perintah sujud baik dalam shalat ataupun diluarnya. Maka dalam  hal ini, sujud tersebut ditinjau dari sisi psikologi mempunyai rahasia,  diantaranya:
1. Menghilangkan egoisme dan kesombombongan
2. Meningkatkan kesabaran dan kepercayaan kepada Allah
3. Menaikkan stasiun rohani dan menghasilkan energi batin yang tinggi di  seluruh tubuh
4. Posisi sujud menunjukkan ketundukan dan kerendahan hati yang  tertinggi dan ini adalah esensi dari shalat
Aspek Kesehatan Dalam Sujud
Saat sujud peredaran darah lancar membantu pekerjaan jantung dan  menghindarkan pengerutan dinding-dinding pembuluh darah  (Arteriosclerisis), akan menghasilkan energi panas yang diperlukan  proses pencernaan makanan dalam tubuh sebagai zat hidrat arang, zat  telor, lemak, vitamin, garam, besi, kapur, fasfor dan zata cair serta  lainnya sehingga aliran darah akan semakin lancar untuk membuang zat-zat  kotor yang asalnya dari zat makanan tersebut.
Meletakkan jari tangan atau telapak tangan disamping lutut pada saat  sujud membuat semua otot akan kontraksi, maka bukan saja otot menjadi  besar dan kuat, tapi urat-urat darah sebagai pembulh nadi (Arteria), dan  pembuluh darah balik (Venae) serta urat-urat getah bening (Lympha) akan  terjepit atau terurut, sehingga peredaran darah dan lympha akan lancar.
Posisi lutut yang membentuk sudut yang tepat memungkinkan otot-otot  perut berkembang dan mencegah “kegombyoran” dibagian tengah. Menambah  aliran darah ke bagian atas tubuh, terutama kepala (mata, telinga dan  hidung) serta paru-paru sehingga dapat memungkinkan toksin-toksin  dibersihkan oleh darah. Bagi perempuan yang sedang hamil, sujud dapat  mempertahankan posisi benar dari janin dalam rahim.
Sujud dalam shalat tinjauan kesehatan juga dapat mengurangi tekanan  darah tinggi dan menambah elastisitas tulang itu sendiri.
S U J U D (SEBAIK-BAIK TEMPAT UNTUK DOA)
عن ابن عباس رضىالله عنه عن النبي صلي الله عليه وسلم قال: أقرب مايكون  العبد من ربه وهو ساجد فأكثروا الدعاء فقمن أن يستجاب لكم [رواه أحمد و  مسلم و أبوداود و النسائى]
Dari Ibnu Abbas RA dari Nabi SAW bersabda: Kondisi yang paling dekat  seorang hamba kepada Tuhannya adalah ketika sujud, maka perbanyaklah  doa, hal itu patut untuk dikabulkan bagimu. (HR Ahmad, Muslim, Abu Daud  dan al-Nasai)
PENJELASAN
Disyariatkan sujud untuk dilaksanakan dengan sempurna karena sujud  adalah puncak dari ketundukan kepada Allah dimana saat itu seluruh  anggota tubuh mengambil bagian untuk melaksanakannya.
Said bin Zubair berkata: “Bahwa tidak ada sesuatu yang paling disukai  kecuali kita menghempaskan wajah kita diatas tanah untuk Allah”.
Bersempena dengan itu, bila syaitan melihat manusia sedang melakukan  sujud untuk Allah, setan menempatkan dirinya disuatu sudut sambil  menangis dan seraya berkata: malangnya diriku ini, disaat aku  diperintahkan untuk sujud, aku menentang perintah itu maka bagiku  neraka, tapi mereka melakukannya dan bagi mereka balasan surga.
Keistimewaan sujud merupakan inti dari shalat sehingga Rasulullah SAW  mengatakan keadaan terdekat antara hamba dengan Allah adalah ketika  sujud. Karena sujud sebaik-baik keadaan bagi seorang hamba terhadap  Allah, untuk itu memanjatkan doa kepada Ilahi Rabb pada saat sujud  adalah doa yang paling dekat untuk dikabulkan.
Hukum Doa Saat Sujud
Dalam mazhab Hanafiah tidak boleh mengucapkan kata-kata kecuali tasbih  saja, bagi Malikiah hukum doa baik urusan agama dan dunia ataupun  akhirat saat sujud adalah sunat.
Mazhab Hanabilah meletakkan hukum la ba`sa (tidak apa-apa) doa saat  sujud. Sedangkan mazhab Syafi`iyah menganggap sunat muakkad untuk doa  saat sujud.
Diantara Doa-Doa
عن أبي سعيد ان النبي صلي الله عليه وسلم قال: " يا معاذ, اذا وضعت وجهك  ساجدا فقل: اللهم أعني على شكرك و حسن عبادتك ". [رواه مسام]
Dari Abu Said bahwa Nabi SAW bersabda: “Wahai Mu`az, apabila kamu  letakkan wajahmu saat sujud bacalah: Ya Allah bantu aku dalam bersyukur  kepada-MU dan baik ibadah kepada-MU”.
علي رضي الله عنه قال: أحب الكلام الي الله أن يقول العبد وهو ساجد: رب اني  ظلمت نفسى فاغفرلى [رواه مسلم]
Ali RA berkata: “Ucapan yang paling disenangi oleh Allah, yang diucapkan  seorang hamba saat ia sujud: Ya Allah, aku menzhalimi diriku maka  ampunilah aku”.
عن أبي هريرة أن النبي صلي الله عليه وسلم كان يقول في سجوده: اللهم اغفرلى  ذنبى كله, دقه و جله, وأوله و أخره , و علا نيته و سره [رواه مسلم]
Dari Abu Hurairah bahwa Nabi SAW mengucapkan saat sujudnya: Ya Allah,  ampuni dosaku semuanya, baik kecil atau besar, awal atau akhirnya,  terang-terangan atau sembunyi-sembunyi”.
SUJUD SYUKUR
عن ابي بكرة أن النبي صلي الله عليه وسلم كان اذا أتاه أمر يسره أو بشري به  خر ساجدا شكرا لله [ رواه ابوداود و الترمذى ]
Dari Abu Bakrah ”Sesungguhnya apabila datang kepada Nabi SAW sesuatu  yang menggembirakan atau kabar suka, beliau langsung sujud terima kasih  kepada Allah” (HR Abu Daud dan Tirmizi).
PENJELASAN
Sujud syukur adalah sujud kepada Allah SWT yang dilakukan saat  mendapatkan nikmat dan terima kasih atas nikmat yang diberikan Allah  SWT, baik berupa kesenangan dunia atau terlepas dari bahaya atau  nikmat-nikmat baik yang kita sadari ataupun tidak.
Hukum melakukan sujud syukur menurut kebanyakan jumhur Ulama adalah  sunat. Hal itu didasari pada sunnah-sunnah Rasulullah SAW yang  senantiasa merealisasikan syukur bukan dengan lisan saja tapi dengan  perbuatan seperti sujud syukur.
Ketentuan-ketentuan sujud syukur mancakup syarat wajib dan syarat sah,  sebagaimana berikut;
Syarat wajib: Islam, Berakal dan Balig, Bersih dari haid dan nifas.
Syarat sah:
1. Bersih dari hadats dengan wudhu` atau mandi
2. Bersih dari najis baik badan, pakaian, tempat sujud dan duduk
3. Menutup aurat
4. Menghadap kiblat
5. Niat untuk sujud syukur
Cara melaksanakan sujud syukur dapat dimulai dari saat berdiri atau saat  duduk dengan:
1. Menghadap kiblat
2. Niat diteruskan dengan takbir
3. Sujud (hanya sekali)
4. Kembali duduk dengan takbir
5. Diteruskan dengan mengucapkan salam
Bacaan Sujud Syukur
Saat sujud dianjurkan untuk membaca bacaan tertentu, tapi dalam hal ini  terdapat banyak bacaan yang dapat dibaca. Diantara bacaan tersebut  adalah:
1. Bacaannya sama dengan apa yang dibaca saat sujud tilawah/sajadah:
سجد وجهي للذى خلقه وشق سمعه وبصره بحوله وقوته
“Aku sujud kepada Allah yang menjadikan diriku, dan Allah yang membuka  pendengaran dan penglihatan dengan kekuasaan dan kekuatan-NYA”
2. Doa yang diucapkan Nabi Sulaiman AS dalam surat al-namal ayat 19 :
رب أوزعنى أن أشكر نعـمتـك التى أنعـمـت عـلى وعلى والدي وأن أعـمل صالحا  تـرضاه و أدخـلني برحمتـك فى عبادك الصالحين
‘Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-MU yang  telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan untuk  mengerjakan amal sholeh yang Engkau ridhoi dan masukkanlah aku dengan  rahmat-Mu kedalam golongan hamba-hamba –MU yang sholeh”
3. Tahmid dengan kesyukuran:
اللـهـم لـك الحـمـد شـكـرا ولـك المـن فـضـلا
“Ya Allah, bagi-MU segala pujian syukur, dan bagi-MU segala pemberian  keutamaan”
4. Zikir
سبحان الله و الحمد لله ولا اله الا الله و الله اكبر
SUJUD TILAWAH
عـن أبي هـريرة قـال:قـال النـبي صـلي الله عـليه وسـلم: اذا قـرأ ابن ادم  السـجـدة فسـجـد اعـتـزل الشـيطان يـبكى يقـول: يا ويـلتا امـر ابن ادم  بالسجـود فسـجد فـله الجـنة وامـرت بالسجـود فعـصـيت فـعـلي النـار [رواه  مـسـلم]
Dari Abu Hurairah berkata: bahwasanya Nabi SAW telah bersabda: “Apabila  manusia membaca ayat sajadah kemudian ia sujud, menghindarlah setan dan  ia menangis seraya berkata, “Hai celaka! Anak Adam (manusia) disuruh  sujud, lantas ia sujud, maka baginya surga, dan saya disuruh sujud juga  tetapi saya enggan (tidak mau), maka bagi saya neraka”. (HR. Muslim)
PENJELASAN
Sujud tilawah artinya sujud bacaan. Maksud darinya adalah sujud yang  dilakukan pada saat bertemu dalam membaca ayat-ayat al-Quran dengan ayat  sajadah. Sujud tilawah dikenal juga dengan sebutan sujud Sajadah. Hukum  mengerjakan sujud tilawah adalah sunat, dan dapat dikerjakan dalam  shalat dan diluar shalat.
Sujud tilawah dalam Shalat:
1. Bila terbaca ayat-ayat sajadah maka bertakbir terus sujud sekali
2. Kembali berdiri dengan takbir
3. Meneruskan bacaan ayat sholat yang dibaca
4. Bagi makmum mengikuti imam dalam sujud dan tidak boleh sujud sendiri.
Sujud tilawah diluar Sholat:
1. Menghadap kiblat terus takbir dengan niat
2. Sujud sekali dan kembali duduk
3. Mengucapkan salam
4. Bagi pendengar boleh sujud bila pembaca al-Quran sujud
Bacaan Sujud Tilawah
سـجـد وجـهي للـذى خـلقه وشـق سـمعه وبـصره بحـوله وقـوته
“Aku sujud kepada Allah yang menjadikan diriku, dan Allah yang membuka  pendengaran dan penglihatan dengan kekuasaan dan kekuatan-NYA”
Ayat-Ayat Sajadah
1. Surat al-`Araf ayat 206
2. Surat al-Ra`d ayat 15
3. Surat al-Nahl ayat 50
4. Surat Bani Israil ayat 109
5. Surat Maryam ayat 58
6. Surat al-Haj ayat 18 dan 77
7. Surat al-Furqan ayat 60
8. Surat al-Namal ayat 26
9. Surat al-Tanzil/ al-Sajadah ayat 15
10. Surat Shad ayat 24
11. Surat fushshilat ayat 38
12. Surat al-Najm ayat 62
13. Surat Insyiqaq ayat 21
14. Surat `Alaq ayat 19
SUJUD SAHWI
عن أبي سعيد الخدرى أن رسول الله ص م قال: اذا شك أحدكم فى صلاته فلم يدر  كم صلي, ثلاثا او اربعا , فليطرح الشك وليبن علي ما استيقن ثم يسجد سجدتين  قبل أن يسلم [رواه البخارى]
Dari Abu Said al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Apabila salah  seorang dari kalian ragu dalam shalatnya sedangkan ia tak tahu sudah  berapa ia shalat, tiga atau empat, maka buanglah keraguan itu dan  jelaskan atas apa yang ia yakini, kemudian hendaklah ia sujud (sujud  sahwi)dua kali sebelum salam” (HR. al-Bukhari).
PENJELASAN
Sujud sahwi merupakan sujud yang dilakukan dalam shalat sebelum salam  disebabkan kelupaan dalam pelaksanaan shalat. Sujud sahwi ini sama  dengan dua sujud yang biasa, yakni dimulai dengan takbir dan duduk  antara dua sujud baru salam.
Sebab-Sebab Sujud Sahwi
1. Lupa salah satu rukun shalat dan teringat sebelum mengerjakan rukun  seperti itu pada rakaat berikutnya, maka wajib kembali mengerjakan rukun  ketinggalan tersebut dan terus menyempurnakan shalat. Sebelum salam  melakukan untuk sujud sahwi.
2.Lupa salah satu rukun shalat dan ingatnya pada saat/setelah  mengerjakan rukun yang sama pada rakaat setelahnya, maka rakaat  sesudahnya itu sebagai penggantinya dan rakaat yang lupa salah satu  rukun tadi dianggap tidak ada. Selanjutnya menyempurnakan shalat dan  sebelum salam melakukan sujud sahwi.
3. Lupa jumlah bilangan rakaat yang telah dikerjakan seperti tiga atau  empat, maka diambil bilangan yang kecil dan disempurnakan shalat.  Sebelum salam melakukan sujud sahwi.
4. Bila seorang yang melaksanakan shalat sudah salam tapi ada orang yang  memberitahu bahwa shalatnya kurang/ ada yang terlupa, maka kembali  shalat menambah kekurangan itu dan sebelum salam sujud sahwi.
5.Bila seorang yang melaksanakan shalat sebelum salam teringat bahwa  shalatnya lebih rakaat, maka hendaklah ia melakukan sujud sahwi.
6. Bila seorang imam melakukan sujud sahwi, maka makmum hendaknya  mengikuti imam, walaupun makmum tidak tahu sebabnya dan begitu juga  terhadap makmum yang masbuk belum menyudahi shalatnya.
7.Bila lupa salah satu sunat ab`ad (1. Tasyahhud atau tahiyatul awal, 2.  Duduk dalam tasyahhud atau tahiyatul awal, 3. Membaca shalawat dalam  tasyahhud awal, 4. Membaca shalawat atas kelurga (Aali) Nabi Muhammad  SAW saat dudk penghabisan, 5. Dalam mazhab Syafi`iyah; lupa membaca doa  qunut pada shalat subuh dan shalat witir setelah setengah yang akhir  ramadhan) dan teringat tidak usah kembali kepad sunat tersebut tapi  sebelum salam melakukan sujud sahwi.
Bacaan Sujud Sahwi
سـبـحا ن مـن لا يـنام ولا يــسهـو
“Maha suci Allah yang tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa”



Tidak ada komentar:
Posting Komentar