Minggu, 06 Juni 2010

dimanakah posisi anda berada?

Ada tiga jenis manusia menurut kenampaknnya : Pertama, manusia tontonan, cirinya yang utama adalah senang pada pujian, tepuk tangan, pesolek, hura-hura, selalu ingin menonjol ditengah-tengah orang banyak, over acting dlan lain lain, kalau tak adanya penontonnya dia galau. Banyak manusia yang jenis pertama ini, manusia yang ambisinya kelewatan, alias ambisius, yang kadang sampai melanggar batas kewajaran. Semuanya ditabrak, yang penting mendapat " aplaus " dari orang sekitarnya.



Manusia jenis pertama ini, selalu ingin di depan, ingin menonjol, ingin selalu mendapat pujian manusia. Ya karena memang tipe tontonan, maunya di tonton orang, yang kalau pakai bahasa gaul katanya selalu ingin MPO ( menarik perhatian orang ), Kalau yang positif, bolehlah. Namun kalau yang negtaif MPOnya, hingga melakukan hal-hal di luar batas kewajaran, karena ingin memcapai popularitas, ini yang repot.



Manusia jenis yang pertama ini, sering melakukan berbagai cara untuk tampil di depan, kalau di belakang, dia paling tidak mau, karena tak di lihat orang dan tidak menjadi pusat perhatian orang. Orang jenis ini akan kelihatan sedih kalau di satu lingkungan baru atau tertentu yang dia tak dikenal orang, lebih celaka lagi kadang untuk menarik perhatian, orang ini akan melakukan tindakan aneh-aneh, nyeleneh. Caranya ? Ya macem-macem, ada yang pakai sindik-sana sindik sini, wajahnya menjadi penuh dengan jarum pentul, bukan hanya di wajah tapi juga di lidah, astagifirullah, gimana kalau dia makan ? akh ada-ada saja. banyak cara lainnya, misalnya dengan pakaian yang katanya " berani beda " Ya ampun... itu pakaian jadinya seperti " toko berjalan " Identitasnya menjadi hilang, entah apa yang dicari manusia jenis pertama ini.



Repotnya lagi, manusia jenis yang pertama ini makin banyak, karena banyak sarana TV atau sebagianya. Apa lagi dengan adanya acara idol-idolan ... wah sudah, generasi muda digiring sedemikian rupa agar semua menjadi manusia tontonan, artis dan lain sebagianya. Salah itu ? Ya kembali kepada niatnya masing-masing.



Kedua, manusia tuntunan, cirinya yang utama adalah selalu ingin diikuti, maunya selalu di depan, mau mengalah, tidak merasa paling benar sendirian, kalau tidak ada ada pengikutnya dia tidak sedih.Sisi positifnya memang bagus, manusia jenis tuntunan ini, biasanya menjaga image, menjaga citra yang selalu akan tampil baik, karena memang ingin jadi tuntunan atau panutan. Ya tak apa-apa, asal tuntunan tuntunan yang baik tentunya, bukan tuntunan yang salah.



Jenis manusia yang kedua, boleh di sebut juga pemimpin yang mumpuni, pemimpin yang selalu menjadi " ayah" untuk orang-orang yang dipimpinnya, pemimpin yang egaliter, yang demokratis, yang selalu ingin mensejahterakan orang yang dipimpinnya, bukan sebaliknya, ingin dilayani oleh orang yang dipimpinnya., bahkan menjadi "monster" nbgi bawahnnya. Ya namanya juga tuntunan, manusia yang di jaman sekarang rasanya langkah, karean memang tidak mudah mencari manusia yang menjadi tuntunan yang baik, yang paripurna, boleh di bilang manusia tuntunan, boleh di bilang bisa dihitung dengan jari, karean memang sangat langkah.



Apalagi kalau manusia ini harus mempunyai empat sipat kenabian, sidiq, amanah, tablig dan fatonah. wah makin langkah saja, mengapa ? Ya karena memang langkah, ambil saja satu sipat kenabian tadi, yaitu sidiq, benar atau jujur, ya ampun .... mencari pemimpin di jaman sekarang yang jujur, seperti mencari jarum ditumpukan jerami di dalam lumbung, hampir mustahil ketemu ! Apa lagi kalau pejabat yang jujur, ini lebih susah lagi mencarinya. Ya memang susah mencari manusi tuntunan di jaman sekarang, dimana manusia sudah dijejali sedemikian rupa dengan materi, hingga orang di ukur kehormatannya atau orang dihormati bukan karena akhlaknya yang baik, tapi berapa banyak harta benda yang dimilikinya, maka jangan heran, kalau sang koruptor di hormati sedemikian rupa ( koruptornya tak bisa ditangkap, karena kelicikannya, makanya tetap dihormati, karena orang tak mengetahui bahwa dirinya koruptor, orang silau dengan harta yang dimilikinya ! )



Ketiga, manusia bebas adalah manusia yang tidak perlu ditonton, tidak perlu dituntun, tidak mau di depan, tidak butuh pujian, tidak butuh pengikut dsb Manusia bebas tidak butuh apa-apa, kecuali Sang kekasih Sejati, yaitu Allah swt . Jenis manusia yang ketiga lebih langkah lagi, dibanding dengan jenis manusia yang kedua, apa kalau dibandingkan dengan jenis manusia yang pertama, jauh sekali.



Siapa manusia jenis ketiga ini ? Cirinya yang utama adalah dia tak ingin dikenali oleh siapapun, ada ada dan tiadanya sama baginya. Adanya tak menambah, tak adanya tak mengurang. Hiruk pikuk dunia, bukan habitatnya, jikapun ada bersama manusia, dia tak ada di situ ! Dia adalah manusia bebas, saking bebas dan merdekanya, dia tak peduli dengan pujian dan hinaan, dicintai atau dibenci, disayangi atau dimarahi, disukai atau dilukai, dihormati atau diludahi sama saja baginya, tak merubah apa-apa buat dirinya.



Manusia super langkah, manusia yang mungkin saja dianggap oleh orang kebanyak manusia "aneh " bahkan mungkin di cap "gila " Tapi lagi lagi, baginya cap-cap semacam itu tak membuat marah atau sakit hati, tak ada " kamus " sakit hati dalam dirinya, semuanya yang ada pada dirinya adalah baik, baik dan kebaikan ! Hingga orang berada disekitrnya akan heran, ini orang kok baik amat, kok susah amat dibuat marah. Senyumannya selalu tersungging di bibirnya, di tidak rupawan, dia tidak cantik , tapi sungguh mengherankan... orang tertarik padanya. Bukan manusia tontonan, bukan manusia tuntunan, tapi manusia yang bebas, manusia yang merdeka karena kedekatannya pada Sang Maha Kekasih.



Baginya, mau bilang apa saja, tak masalah. Bahkan segala macam cap-cap manusia yang buruk padanya, diterima semuanya dengan ucapan syukur kepadaNya. Manusia bebas seperti ini ibarat samudera yang sangat luas, sehingga apapun yang dibawa oleh ribuan sungai semua diterimanya, semua ditampungnya, sampai kotoran minyak yang hitam legampun ditampungnya. Luar biasa ! Tak ada manusia yang buruk baginya, semuanya baik dihadapnnya, semuanya dirangkulnya, semua disayangi dan dicintainya.



Adakah manusia jenis ketiga ini, ada ! Uniknya manusia yang ketiga ini, hanya diketahui oleh manusia yang jenis ketiga juga, mereka saling kenal sesamanya, namun tidak saling memperkenalkan dirinya pada selain mereka. Manusia jenis ketiga adalah manusia yang sengaja disimpan olehNya, hanya Dia yang mengetahui siapa kekakasih sejatiNya.



Lalu dimana anda berada ?

1 komentar:

  1. Hemmm.....sebuah tulisan biasanya juga mewakili dari apa yang dialami oleh penulisnya,..��
    Saat dipuji manusia karena kehebatan kita,kcantikan,ketampanan,kedudukan,harta kita seperti melayang layang diudara...tapi saat semua itu hilang dari diri kita,,,mereka menjauhi kita,mencerca,dan bahkan g mau berteman dg kita...
    Penyusunan kata katanya diperbaiki ya,agar enak dibaca������

    BalasHapus