Minggu, 06 Juni 2010

Kiamat Sudah Dekat, Langit pun sudah Memunculkan Gejala Rapuh/Lemah dan Retak

Berikut ini saya ambil dari buku Karya Lawrence E. Joseph berjudul Kiamat 2012 – Investigasi Akhir Zaman, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 2008.

Sebenarnya saya tidak begitu tertarik dengan buku itu, sampai ketika saya membaca catatan dibagian belakang buku tersebut akhirnya saya memutuskan untuk membelinya juga seharga 35 rb rupiah di Shopping Center Yogya. Kalau di Gramedia harganya sekitar 50 rb. Yogya memang kota pelajar dan dimanjakan dengan buku-buku murah :) (yang tinggal di luar jawa berbesar hati ya? baca saja tulisanku ini tidak usah beli bukunya ^_^ ). Tapi saya tidak mau bahas itu. Simaklah tulisan di bawah ini, saya kutip aslinya tanpa saya ubah sehuruf pun:

“European Space Agency berencana meluncurkan swarm, trio satelit penelitian yang akan mempelajari medan magnet Bumi secara menyeluruh, dari 2009 sampai 2015. jauh sebelum itu, para ilmuwan sebaiknya mengungkap mengapa medan itu retak selama sembilan jam pada suatu saat. Yang terbesar, rekahan sepanjang 160.000 kilometer yang dikenal sebagai Anomali Atlantik Selatan, merekah di atas lautan antara Brasil dan Afrika Selatan. Bahayanya, secara sederhana, lubang ini – yang mungkin merupakan yang pertama dari sekian banyak lubang – merupakan retakan menganga di perisai radiasi surya dan kosmis kita. Sejumlah satelit yang melewati anomali Atlantik Selatan sudah mengalami kerusakan akibat ledakan surya yang menembus medan magnet yang menipis itu – termasuk, ironisnya, satelit Denmark yang didesain untuk mengukur medan magnet bumi.”

hm, demi sebuah paragraf saya mesti membeli sebuah buku...yaah nggak apa - apa, saya ridho/rela demi sebuah ilmu iya nggak? ^_^

Sebagaimana kita ketahui dalam isu internasional belakangan ini bahwa di tahun 2012 akan terjadi bencana yang dampaknya bukan lagi skala nasional melainkan skala internasional, bahwa di tahun 2012 adalah merupakan periode puncak dari pergolakan abnormal matahari kita dengan cara memancarkan lidah api yang radiasinya bisa sampai ke bumi dan mempengaruhi bumi kita.

Sebenarnya apa yang menarik dari berita ini? Baiklah saya akan uraikan di sini dalam kaitannya dengan Kitab Suci agama islam yaitu Al Qur’an yang diturunkan melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW lebih dari 1000 tahun yang lalu yang artinya sbb:

“(14) Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat (15) dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah.”

QS. Al Haqqah[69]:14-15


Apa yang saya garis bawahi disini adalah kata kunci: Langit Terbelah dan Langit menjadi Lemah.

Sebagaimana dalam tulisanku sebelumnya tentang Langit Sebagai Pelindung Bumi adalah Manifestasi Rahmat Allaah,
[ Untuk melihat tulisanku tersebut klik tautan ini: http://www.facebook.com/note.php?note_id=423974931467 ]

maka berdasarkan pada ayat tersebut di atas bahwa pada saat Kiamat maka Langit tersebut (69:14-15) kekuatannya melemah atau dengan kata lain: menjadi rapuh sehingga kehilangan atau berkurang fungsinya sebagai atap yang memelihara penghuninya dari bahaya hantaman meteor dan radiasi kosmis. Dan langit terbelah berarti Terjadi Rekahan pada Langit, sebagaimana kata yang sama digunakan untuk menggambarkan biji - bijian yang terbelah. Atau Tanah yang terbelah untuk membangkitkan manusia dari kematian (Hari Kebangkitan). Jadi terbelah BUKAN BERARTI TERPOTONG JADI DUA MELAINKAN MEREKAH.==> JADI: REKAHAN = BELAHAN = TELAH TERBELAH ? Waalaahu 'alam.

Para ilmuwan astronomi saat ini bertanya - tanya apa yang terjadi dengan keanehan pergerakan orbit planet terluar (Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus). Berbagai asumsi timbul misalnya adalah kesalahan perhitungan komputer, sampai ada yang menduga ada planet lain yang bergerak mendekati tata surya (isyu kemunculan planet nibiru), namun para ilmuwan dari Eropa, Jepang dan Amerika yang mencari planet tersebut, sampai sekarang belum menemukannya.

Memang kiamat didahului dengan tanda - tanda NAMUN TERJADINYA SECARA TIBA - TIBA, Tidak ada yang mengetahui dengan pasti kapan itu terjadinya Bahkan Malaikat Jibril Sang Pemimpin Malaikat pun tidak mengetahui kapan itu terjadinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar