Rabu, 09 Juni 2010

Semua-kan Indah Pada Waktunya

Assalamualaikum wa rahmatullah wa barakaatuh.

Alhamdulillah..
Syukur pada Allah yang masih mengaruniakan nafas padaku dan padamu untuk segera memperbaharui taubat.

Akhi, rasanya aku telah menemukan Kekasih yang jauh lebih baik darimu. Yang Tak Pernah Mengantuk dan Tak Pernah Tidur. Yang siap terus menerus Memperhatikan dan Mengurusku. Yang selalu bersedia berduaan di sepertiga terakhir malam. Yang siap Memberi apapun yang kupinta. Ia yang Bertahta, Berkuasa, dan Memiliki Segalanya.

Maaf akhi, tapi menurutku kau bukan apa-apa dibanding Dia. Kau sangat lemah, kecil, dan kerdil dihadapan-Nya. Ia berbuat apa saja sekehendakNya kepadamu. Dan, akhi..aku khawatir apa yang telah kita lakukan selama ini membuatNya cemburu. Aku takut, hubungan kita selama ini membuatNya murka. Padahal Ia, Maha Kuat, Maha Gagah, Maha Perkasa, Maha Keras SiksaNya.

Akhi, belum terlambat untuk bertaubat. Apa yang telah kita lakukan selama ini pasti akan ditanyakan olehNya. Ia bisa marah, akhi. Marah tentang saling pandang yang pernah kita lakukan, marah karena setitik sentuhan kulit kita yang belum halal itu, marah karena suatu ketika dengan terpaksa aku harus membonceng motormu, marah karena ketetapanNya kuadukan padamu atau tentang lamunanku yang selalu membayang-kan wajahmu. Ia bisa Marah. Tapi sekali lagi semua belum terlambat. Kalau kita memutuskan hubungan ini sekarang, semoga Ia mau Memaafkan dan Mengampuni. Akhi, Ia Maha Pengampun, Maha Pemberi Maaf, Maha Menerima Taubat, Maha Penyayang, Maha Bijaksana.

Akhi, jangan marah ya. Aku sudah memutuskan untuk menyerahkan cintaku padaNya, tidak pada selainNya. Tapi tak cuma aku, akhi. Kau pun bisa menjadi kekasihNya, kekasih yang amat dicintai dan dimuliakan. Caranya satu, kita harus jauhi semua larangan-laranganNya termasuk dalam soal hubungan kita ini. InsyaAllah, Dia punya rencana yang indah untuk masa depan kita masing-masing. Kalau engkau selalu berusaha menjaga diri dari hal-hal yang dibenciNya, kau pasti akan dipertemukan dengan seorang wanita shalihah. Ya, wanita shalihah yang pasti lebih baik dari diriku saat ini. Ia yang akan membantu-mu menjaga agama-mu, agar hidupmu senantiasa dalam kerangka mencari ridha Allah dalam ikatan pernikahan yang suci. Inilah doaku untukmu, semoga kaupun mendoakanku, akhi.

Akhi, aku akan segera menghapus namamu dari memori masa lalu yang salah arah ini. Tapi, aku akan tetap menghormatimu sebagai saudara di jalan Allah. Ya, saudara di jalan Allah, akhi. Itulah ikatan terbaik. Tak hanya antara kita berdua, tapi seluruh orang mukmin di dunia. Tak mustahil itulah yang akan mempertemukan kita dengan Rasulullah di telaganya, lalu beliaupun memberi minum kita dengan air yang lebih manis dari madu, lebih lembut dari susu, dan lebih sejuk dari krim beku.

Maaf, akhi. Tak baik rasanya aku berlama-lama menulis surat ini. Aku takut ini merusak hati. Goresan pena terakhirku di surat ini adalah doa keselamatan dunia akhirat sekaligus tanda akhir dari hubungan haram kita, InsyaAllah.

Wassalaamu 'alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh

--------------------------
--------------------------------------------------------

Huff, plong sudah!
rasakan taubat ini..sbgai kasih Allah yg tak trnilai..

Sembah sujud padaMu Ilahi
Kami pasrahkan diri...
Lepas dari nafsu dunia
Yang melenakan dan mnghanyutkn

Diri ini penuh dosa
Kuharapkan ampunan bagi diriku
Sucikan hati dr debu dan noda
Pada-Mu kuserahkan jiwaku
(Snada: Pasrahkn Diri)

Tp ini blm brakhir..syaitan takkan rela bgtu sj, ia akan mncri jln agar kita kmbali mnurut kmauannya..
disinilh komitmen kita kpd Allah di uji, diguncang agar trlihat sberp teguh kita brpegang..pd aturan penuh cinta Allah..
"Di situlah diuji orng2 beriman, dan diguncangkan dngn guncangan yg sangat"(QS. Al-Ahzab 11)

ttp...!!!
jgn prnh kalah!
Kalau dia mngatakan "Beri aku ksempatan sekali lagi..please!"

hrus percaya!!, itu adlah kt2 syaitan yg slengkapnya..
"Beri aku kesempatan skali lg u/ mnjerumuskan kalian berdua ke lembah nista, please..."
mmhhh...
mngkin jg, akan ada tantangan bg kita yg akan mmutuskn pacar..ejekan, penertawaan, dikatakan bodoh, & sgala ucapan mnyakitkan lainx :'(

Sudahlah...Allah mnjadi saksi bhwa kita tlah memilih jalan-Nya..
Ayat berikut hadir u/ mnguatkan hati :')

"Sesungguhnya orang-orang yg berdosa adalah mereka yang menertawakan orang-orang yang beriman. Dan apabila orang-orang yg beriman lewat di hadapan mereka, mereka saling mngedip-ngedipkan matanya. Dan apabila orang-orang berdosa itu kembali pada kaumnya mereka kembali dengan gembira. Dan apabila melihat orang-orang mukmin mereka berkata, 'Sesungguhnya mereka itu benar-benar orng yg sesat'"(QS.Al-Muthaffifin 29-32)

Dan ada saatnya kita menertawakan mereka. hari dimana wajah orang-orang mu'min ceria bercahaya menuai hasil usaha dan kepayahanan mereka di dunia. Mereka saling memandang dari atas dipan, tersenyum puas mendapati janji Allah tertunaikan. Hari di mana wajah orang kafir kusam menghitam memanen tabungan dosa yang kelam.

"Maka pada hari ini orang-orang mu'min menertawakan orang-orang berdosa. Di atas dipan-dipan sambil memandang" (QS. Al Muthaffifin 34-35)
=========================================

"Dijadikan indah bagi manusia kecintaan terhadap apa-apa yang diingini (syahwat) dari wanita-wanita, anak-anak, dan harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, ternak, dan sawah ladang..." (QS. Ali Imran 14)

Ketertarikan pada pasangan hidup menempati posisi pertama dari syahwat kemanusiaan yg ditegaskan Allah sebagai hiasan kehidupan. Ketahuilah, Allah tidak pernah menciptakan satu noktah pun dengan sia-sia. Betapa Islam memahami kecendrungan fitrah, menerimanya apa adanya, lalu menjadikannya sumber kemuliaan dlm hidup yg akan dijalani seoran insan.
Islam memposisikan segala sesuatu dalam porsinya yg pas dan menentramkan. Kita tidak menjumpai perintah, bahkan terlarang untuk membunuh cinta dan hawa nafsu dengan merahibkan diri. Dan tentu sebaliknya, kita tidak diperkenankan mengumbarnya mnjadi sumber penyakit, malapetaka, dan bencana kemasyarakatan. Islam meletakkan cinta dan hawa nafsu dalam kemuliaan.
Maka Islam menghadirkan, bahkan menganjurkan sebuah solusi bagi cinta dan syahwat itu: Pernikahan. Sebuah ikatan yg menghalalkan apa yg sebelumnya haram. Sebuah ikatan yg membuat apa yg sebelumnya adalah dosa menjadi pahala. Sebuah ikatan yg mencerdaskan, & membuat hidup begitu bermakna.
Kalau kemampuan memang belum hadir, mk keinginan dan niat yg suci tetap harus ada, agar kita tidak termasuk salah satu golongan yg disebut Al Imam Ahmad ibn Hanbal:
"Jika ada seorang pemuda yang tidak berkeinginan menikah, maka hanya dua kemungkinannya: banyak bermaksiat atau diragukan kejantanannya"

Al-Qur'an mengajarkan kepada kita sebuah pengakuan yg tulus bahwa hawa nafsu yg diperturutkan dan tertipu syaitan selalu menarik kita ke alam hewani yg rendah. Dalam pengakuan juga inilah jiwa seorang mu'min dipisahkan dari kesombongan. Bahwa hanya dengan rahmat Allah yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang terbebas dari tariakn rendah nista ini.

"Dan aku tidak terlepas diri dari (kesalahan) nafsuku. Karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh keburukan, kecuali yang diberi rahmat oleh Rabbku. Sesungguhnya Rabbku, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"(QS. Yusuf 53)

Kita memang bukan malaikat, jangan pernah menyesali keberadaan nafsu dalam diri kita, dan pasti jangan pula membunuhnya. Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikannya sebagai amanah yg dipercayakan agar kita meletakkannya dalam ketaatan sebagaimana Ia gariskan.
Islam telah meletakkan timbangan kemuliaannya dalam semua hal termasuk dalam masalah hawa nafsu pada timbangan kebenaran atas penunaian perintah Allah dan penyingkiran larangan-Nya dari kehidupan. Bahwa Allah melarang sesuatu pasti ada kemudharatan didalamnya. Tak asal melarang, Ia Yang Maha Bijaksana selalu memberikan alternatif yg lebih suci, indah, dan berpahala, serta membingkainya dalam kerangka mentaati-Nya. Contoh dekatnya adalah, Allah melarang zina yang keji dan memerintahkan pernikahan yang suci.

"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kalian, dan orang-orang yg layak menikah dari sahaya kalian yang laki-laki dan perempuan. Jika keadaan mereka faqir, Allah akan membuat mereka kaya dengan karunia-Nya Dan Allah Maha Luas (karunianya) lagi Maha Mengetahui" (QS.An Nur 32)

"Sebagian di antara tanda-tanda kemahabesaran Allah adalah, Dia ciptakan untuk kalian isteri-isteri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya. Dan Ia jadiakn di antara kalian mawaddah dan rahmah..."(QS. Ar Ruum 21)

SUBHANALLAH... :'))

"Dan janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina adalah perbuatan keji. Dan jalan yang buruk" (QS. Al-Isra 32)

Mari kita dengar kalimat 'janganlah kalain mendekati zina'. Larangan ini tak hanya meliputi peristiwa, tapi juga segala pengantarnya, kata 'jangan mendekati' menyuguhkan pastinya kekejian zina. Sebagaimana comberan limbah kimia yang busuk baunya, beracun uapnya, dan najis berpenyakit cecerannya; mendekatinya adalah dilarang dan segala hal yang mengantarkan padanya juga terlarang. Tersebut dalam sebuah atsar:
"...Sesungguhnya kemaluan para pezina itu menyakiti penghuni neraka karena bau busuknya..."

Betapa para penipu menggunakan kata cinta untuk mewakili nafsu keji yang mereka selimutkan sepanjang proses pendahuluan samapi zina yang disebut sebagai pembuktian cinta. Demi Allah mereka berdusta..!! Setiap laki-laki hanya menginginkan regukan kenikmatan dalam setiap interaksi yang mereka sebut pacaran meski mereka bersumpah bahwa cintanya suci dan sejati... Jujurlah Padaku, Ini Cinta Atau Nafsu?

Jika ada yang mengatakan ada yang mengatakan bahwa cintalah yang menyatukan dua insan berlainan jenis tanpa ikatan halal, (semoga ia bersiap menggigit jari). Dalam bentuk hubungan yang lepas dari nilai-nilai syar'i, tak pernah ada cinta. Yang ada hanya nafsu dan zina dengan segala topeng yang mungkin sulit dikenali, kecuai oleh orang berhati jernih yang siap menerima kebenaran.

Tetapi jika bicara tentang keimanan yang digantungkan pada Dzat Maha Tinggi, zina bukan hanya peristiwa yang membuat seorang gadis hamil lalu dikawinkan dengan penghamilnya. Kalau bicara tentang kesucian seorang mu'min, zina bukan hanya perbuatan yang membuat orangtua kaget melihat anak gadisnya suka rujak dan muntah-muntah.
Zina, mungkin juga berupa pacaran yang oleh orangtua 'modern' dikatakan sebagai, 'anak saya masih mengerti batas-batasnya'. Batas apa? Demi Allah, catatan zina tak hanya menggores apa yang ada di antara pusat dan lutut. Semua indera dan anggota tubuh bisa jadi terdakwa. Mata, telinga, lisan, tangan, kaki, juga angan. Dibagian tubuh manapun zina mendudukan diri sebagai potensi celaka yang harus diwaspadai.

"Telah tertulis atas anak Adam nasibnya dari zina. Akan bertemu dalam hidupnya, tidak bisa tidak. Maka kedua mata, zinanya adalah memandang. Kedua telinga, zinanya adalah berupa menyimakdengarkan. Lisan, zinanya berkata. Tangan, zinanya menyentuh. Kaki, zinanya berjalan. Dan zinanya hati adalah ingin dan angan-angan. Maka akan dibenarkan hal ini oleh kemaluan, atau didustakannya" (HR. Muslim, dari Abu Hurairah)

Memang, ketika seorang mu'min telah menghadirkan Allah sebagai kebersamaan dan pengawasan, persepsinya terhadap sesuatu bukan lagi persepsi orang kebanyakan. Ia memandang alam wujud dari ufuk yang tinggi, ufuk kesucian, keagungan , dan kemuliaan. Allah-lah yang paling berhak atas cinta, pengabdian, penghambaan, dan segala yang dia miliki.

Ustadz Fauzil 'Adhim mngatakn: Cara u/ belajar mnjadi isteri terbaik hanyalah melalui suami. Cara u/ mnjadi suami terbaik hanylah melalui isteri. TIDAK BISA MELALUI PACARAN..pacaran hanya mngajarkan bagaimana mnjadi pacar terbaik, bukan suami atau isteri terbaik..
kalau saat menikah & pernah pacaran, mgkn kita akan mmbandingkan pacaran dngn pernikahan..& pacaran lbh indah, krena pacaran memang hnya mncari rasa yg indah..ll jdilh kenangan pacaran sbgai pnyesalan dalam hidup rumah tangga atau mmbandingkn isteri / suami dgn pacar kita yg dahulu yg lebih sempurna, ya karena selama pacaran hnya sifat baikx saja yang ditunjukkn..

"Wahai ummat Muhammad. Demi Allah saat hamba laki-laki, dan saat hamba perempuan berzina, tidak ada yang lebih cemburu daripada Allah. Demi Allah, wahai ummat Muhammad, seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui niscaya kalian akan lebih banyak menangis daripada tertawa." Kemudian Rasulullah mengangkat tangannya dan berkata: "Ya Allah, bukankah aku sudah menyampaikan?" (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Adakah kalian dengar wahai ummat Muhammad?Adakah kalian dengar hai orang beriman?Ya Allah, bukankah aku sudah menyampaikan?

Allahummasyhad, Ya Allah saksikanlah!

===========================================

Belajar dari ahli puasa...
Ada dua kebahagiaan baginya...
Saat berbuka...
Dan saat Allah menyapa lembut memberikan pahala...

Inilah puasa panjang syahwatku...
Kekuatan ada pada menahan...
Dan rasa nikmat itu terasa, di waktu buka yang penuh kejutan...

by. Salim A.Fillah
NIKMATNYA PACARAN SETELAH PERNIKAHAN

Bersahabatlah dengan komitmen, bersenang-senanglah dengan konsisten karena mereka berdua adalah teman yang akan mengantarkan kita meraih cita dan cinta...!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar