Rabu, 09 Juni 2010

●●MERETAS JALAN KE SYURGA●●

Pertemuan kali itu dibuka dg satu pembahasan yang menakjubkan.
Diawal taujihnya, sang ustad mengobarkan kembali semangat dg kata-kata mujarabnya.
“Dengan atau tanpamu, dakwah akan jalan terus, jika tidak bersama dakwah,engkau mau berjalan dimana?”


ah…benarkah media dakwah ini merupakan proses merentas jalan ke syurga??
“Dan siapakah yang lebih baik perkataannya kecuali orang yang menyeru kepada Allah…”

Memang melakukan hal ini tidaklah mudah. Butuh proses. Semuanya memiliki tanggunjawab dan kewajiban untuk melakukannya…

hmm….jadi tergelitik dg kata-kata: “Kamu mau ke syurga sendirian? ajak-ajak yang lain dong!”

yap…jika punya ilmu kenapa gak disebarkan. Jika kita punya pengetahuan ttg sesuatu, kenapa gak ngajak2 yg lain untuk ikut tahu. Allah melarang kita MENYEMBUNYIKAN KEBAIKAN =)
Jangan ujub dan sombong dg apa yang kita miliki, jangan bangga dg kerja2 dan ritual ibadah yang dilakukan untuk diri sendiri, tapi sebarkanlah kepada yang lain…

Memang mengajak orang menuju kebaikan itu susah. Bahkan Rasulullah pun butuh puluhan kali untuk mengajak Umar bin Kathab untuk masuk islam. Bahkan untuk itu, Rasulullah mengirimkan do’a spesial agar Allah mengizinkan 1 diantara 2 Umar untuk masuk islam.

Jadi, kalau yang diajak menuju kebaikan selalu menolak, ya gak pa-pa…selalu ada kesempatan berikutnya untuk mengajak. Karena turunnya hidayah kepada seseorang adalah hak prerogatif dari Allah. Jadi keinget dg kata-kata seorang ikhwah:
“ah, neh adek lama banget sih dapat hidayahnya..”

atau…

“maafkan saya yang telah mempermainkan urusan hidayah ini terhadapmu”

Hohoho…. apa urusan kita memaksa-maksakan datangnya hidayah kepada seseorang?bersabarlah dalam menyeru dan menyampaikan. Memang sangat mungkin orang-orang mendapatkan hidayah melalui lisan kita [dan Allah sudah menjanjikan akan memberikan kebaikan seluas bumi dan isinya, subhanallah] namun, urusan hidayah ini Tetap ketentuan Allah yang punya. Mau kapan datangnya, kita serahkan kepada Allah. Yang penting usaha. Ingat! Allah tidak menilai hasil akhir, tapi lebih kepada proses ketika kita melangkah menuju ke kebaikan tersebut.

Orang yang beriman, ibarat memukul paku ke beton. Jika ingin pakunya kuat, maka pukullah paku tersebut dg kuat pula…

Jadi, senantiasalah lakukan dan sebarkan kebaikan. Karena kebaikan-kebaikan yang kita lakukan akan menutupi dosa-dosa yang telah lampau….

Juga, sering-seringlah berkumpul dengan orang-orang sholeh, karena kebaikan sering muncul ketika kita berkumpul, berjamaah….

^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar