Senin, 01 Maret 2010

Kode Matematis pada Makanan Kemasan Berbahan Babi

Oleh Dr.M. Anjad Khan



Salah seorang rekan saya, Shaikh Sahib, bekerja sebagai pegawai di Badan Pengawasan Obat & Makanan (POM) di Perancis. Ia berugas mencatat semua merk barang, makanan dan obat-obatan. Produk apapun yang akan dipasarkan suatu perusahaan, bahan-bahan produk tesebut harus mendapat ijin dari BPOM Prancis dan Shaikh Sahib bekerja di bagian quality control (QC). Karenanya ia mengetahui berbagai macam bahan makanan yang dipasarkan. 

Banyak dari bahan-bahan tersebut ditulis dengan istilah ilmiah. Namun ada juga beberapa yang dituliskan dalam bentuk kode matematis, semisal E-904, E-141.

Awalnya Shaikh Sahib menemukan bentuk kode matematis. Dia penasaran lalu menanyakan kode tersebut kepada orang Prancis, fihak yang berwenang dalam bidang itu. Namun orang Prancis itu menjawab, “Kerjakan saja tugasmu, dan jangan banyak tanya ...!” Jawaban itu menimbulkan kecurigaan Sahib. Ia mulai mencari tahu kode matematis dalam dokumen yang ada. Ternyata, apa yang dia temukan kelak mengagetkan bagi kaum muslimin sedunia. 

Hampir di seluruh negara bagian barat, termasuk Eropa, pilihan utama untuk daging adalah daging babi. Peternakan babi sangat banyak di negara- negara Barat. Di Perancis sendiri jumlah peternakan babi mencapai lebih dari 42.000 unit. Selain itu, jumlah kandungan lemak dalam tubuh babi sangat tinggi dibandingkan dengan hewan ternak lainnya. Orang Eropa & Amerika sendiri berusaha menghindari lemak babi. Timbul pertanyaan, dikemanakan lemak-lemak babi tersebut? 

Babi-babi yang dipotong di rumah jagal, diawasi BPOM. Tetapi yang bikin pusing POM adalah membuang lemak yang sudah dipisahkan dari daging babi. Dahulu, sekitar 60 tahun lalu, lemak-lemak babi itu dibakar. Kemudian mereka berpikir untuk memanfaatkan lemak-lemak tersebut. 

Sebagai awal uji cobanya, mereka membuat sabun, dan berhasil. Lemak-lemak itu diproses secara kimiawi. Hasil produknya dikemas rapi dan dipasarkan. Untuk produk seperti ini negara-negara Eropa memberlakukan aturan yang mewajibkan produsen untuk mencantumkan bahan setiap produk makanan, obat-obatan, pada pada kemasan. Karena itu, prodek berbahan dari lemak babi dicantumkan dengan nama Pig Fat (lemak babi) pada kemasan produknya. 

Agar mudah dipasarkan, penulisan lemak babi dalam kemasan diganti dengan nama “lemak hewan”. Ketika produsen ditanya pihak berwenang dari negara Islam, maka dijawab lemak tersebut adalah lemak sapi dan domba. Walaupun lemak itu tetap haram bagi muslim, karena penyembelihannya tidak sesuai syariat Islam. Label baru itu dilarang keras masuk negara Islam. Akibatnya produsen rugi besar, karena 75% penghasilan mereka diperoleh dengan menjual produk ke negara Islam. Laba mereka sebelumnya bisa mencapai miliaran dollar.

Akhirnya, mereka membuat kodefikasi bahasa yang hanya dimengerti BPOM, sementara orang lain tak ada yang tahu. Kodenya diawali dengan E ? CODES, E-INGREDIENTS. Ini ada pada kemasan produk perusahaan mutinasional, berupa pasta gigi, permen karet, cokelat, gula-gula, biskuit, makanan kaleng, buah-buahan kaleng, dan beberapa multivitamin, serta masih banyak lagi jenis makanan dan obat-obatan lainnya. Karena itu, saya mohon kepada kaum Muslimin di mana pun, periksalah dengan seksama bahan-bahan produk yang akan kita konsumsi dan mencocokannya dengan daftar kode E-CODES.

Berikut ini disebutkan kode matematisnya, karena sudah pasti produk dengan kode-kode
di bawah ini, positif mengandung lemak babi :

E100, E110, E120, E-140, E141, E153, E210, E213, E214, E216, E234,
E252,E270, E280, E325, E326, E327, E337, E422, E430, E431, E432, E433, E434, E435, E436, E440, E470, E471, E472, E473, E474, E475, E476, E477, E478, E481, E482,E483, E491, E492, E493, E494, E495, E542, E570, E572, E631, E635, E904.


Adalah tanggungjawab kita bersama untuk mengikuti syari'at Islam dan juga memberitahukan informasi ini kepada sesama Muslim lainnya. Semoga manfaat,

-----------------------------------
M. Anjad Khan
Medical Research Institute United States



Catatan Tambahan


Jika emulsifier yang dipakai warung Starbuck berkode E471 (tidak ada embel2 lain, misal : lecithin de sojaatau soy lecithin), maka itu adalah "origin"nya adalah pork or varken (babi). Sebenarnya tak hanya E471 tapi juga E472.

E471 biasa dikenal dengan sebutan Lecithin è originnya merupakan ekstrak dari tulang babi. Sedangkan E472 (saya tak ingat nama dagangnya) è originnya adalah ekstrak tulang babi juga. Kedua additive ini merupakan senyawa turunan dari asam lemak (fatty acid) dari lemak babi. Biasanya kedua additive ini sangat sering ditemukan pada produk2 berikut :

Produk makanan mengandung cokelat è roti, ice cream, biskuit, dan lain-lain
Produk makanan yang memerlukan elmusifier è coklat bar, ice cream, or bulk, coffee cream, marshmallo, jelly, dan sebagainya.


Para keluarga Muslim Groningend the Netherlands & ikatan keluarga Muslim Eropa memperingatkan kami untuk mengecek content /ingredient emulsifier ini pd setiap produk makanan yang akan dibeli. Kami sempat kaget, karena emulsifier juga digunakan pada roti tawar. Karena itu, kami sarankan kepada keluarga Muslim untuk memilih roti tawar dengan istilah “biological bread” (non-chemical additive). Tentu, resikonya harga lebih mahal (1/2 blok roti tawar jenis ini hampir 3 kali harga roti tawar dengan emulsifier lemak babi),tetapi yang penting halal.

Coba longok juga ke:

http://www.facebook.com/notes/asmaul-husna/halal-hare-gene-gitu-lho-1/301478474842
http://www.facebook.com/notes/asmaul-husna/halal-hare-gene-gitu-lho-2/301555364842
http://www.facebook.com/notes/asmaul-husna/halal-haree-gene-gitu-lho-3/301573429842
http://www.facebook.com/note.php?created&&suggest&note_id=327377476104
http://www.facebook.com/home.php?#!/note.php?note_id=360503879273

Tidak ada komentar:

Posting Komentar